Definisi Syubhat didalam KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) didefinisikan sebagai "keragu-raguan
atau kekurangjelasan tentang sesuatu (apakah halal atau
haram dsb); karena kurang jelas status hukumnya; tidak
terang (jelas) antara halal dan haram atau antara benar dan
salah. Kata kerja bersyubhat berarti "menaruh keragu-
raguan.
diterbitkan oleh "Bina Aswaja". Di dalamnya berisi hal-hal
yang justru bertentangan dengan pemahaman sebagian
Ahlus Sunnah Wal Jamaah, khususnya yang berpegang teguh
kepada Al Qur'an dan Al Hadist.
Berikut pokok-pokok pikiran di dalam buku tersebut.
"Allah ada tanpa tempat."
Di dalam paragraf ini penulis menjelaskan dan menyajikan dalil bahwa Allah maha pencipta, maha suci, wujud dan ada. Alih-alih menjelaskan Allah ada tanpa tempat, tetapi justru mengalihkan pembaca untuk "menyalahkan" kepada dalil di dalam Al Qur'an Al Karim ???
QS Al A'raf :54
... اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضَ فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسۡتَوٰى عَلَى الۡعَرۡشِ
QS. 7:54. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy[548]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam
[548]. Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
QS. Ar Ra'd : 2
اَللّٰهُ الَّذِىۡ رَفَعَ السَّمٰوٰتِ بِغَيۡرِ عَمَدٍ تَرَوۡنَهَا ثُمَّ اسۡتَوٰى عَلَى الۡعَرۡشِ
...
QS. 13:2 Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.
QS. Al Furqon : 59
اۨلَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسۡتَوٰى عَلَى الۡعَرۡشِ ۛ
QS 25:59. Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas Arsy[1071], (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia.
Bukankah tidak beriman kepada ayat suci Al Qur'an berarti tidak beriman kepada substansi Al Qur'an itu sendiri ?
Pendapat bahwa "Allah ada tanpa tempat" bukankah sangat mirip dengan ideologi MU'tazilah.
Apa sebenarnya Arsy itu ?
1. Arsy itu ada di atas surga yang paling tinggi, yaitu surga Firdaus.
صحيح البخاري - (ج 9 / ص 354)
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ عَنْ هِلَالِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ
عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ... فَإِذَا
سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ
الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ أُرَاهُ فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ
وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
Shahih al-Bukhari (9/354)
Bercerita
kepada kami Yahya bin Shalih, bercerita kepada kami Fulaih dari Hilal
bin ‘Ali dari ‘Atha bin Yasar dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, ia
berkata, “Rasulullah bersabda, “... Bila kalian memohon kepada Allah
maka memohonlah kepada-Nya (surga) Firdaus, karena sesungguhnya ia
adalah yang paling utama dan paling tinggi. Di atasnya terdapat ‘Arsy
Allah yang Maha Pengasih.”
2. Arsy itu ada di (atas) langit
Karena Allah bersemayam di Arsy, seperti keberadaan Allah yang Allah ceritakan tentang dirinya
أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ [الملك/16]
Apakah
kalian merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan
mengjungkir balikkan bumi bersamamu. Sehingga dengan tiba-tiba bumi itu
berguncang?
Demikian
juga hadist tentang Isra’ Mi’raj Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam
bahwa beliau dinaikkan hingga melewati langit ketujuh dan berakhir pada
sisi Allah subhanahu wa ta’ala, lalu didekatkan oleh Allah kepada-Nya
dan diwajibkan shalat atas beliau shalallahu ‘alaihi wa salam dan
umatnya (lih. Hadist al-Bukhari dan Muslim dari Malik bin Sha’sha’ah)
Besarkan Arsy itu?
Sebagai gambaran mari kita perhatikan hadist berikut:
سنن أبي داود - (ج 12 / ص 335)
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ حَفْصِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ
حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ طَهْمَانَ عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أُذِنَ لِي أَنْ
أُحَدِّثَ عَنْ مَلَكٍ مِنْ مَلَائِكَةِ اللَّهِ مِنْ حَمَلَةِ الْعَرْشِ
إِنَّ مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ إِلَى عَاتِقِهِ مَسِيرَةُ سَبْعِ
مِائَةِ عَامٍ
Sunan Abu Dawud (12/335)
Ahmad
bin Hafsh bin ‘Abdillah bercerita kepada kami, ia berkata, “Ayahku
bercerita kepadaku, ia berkata, “Ibrahim bin Thahman bercerita kepadaku
dari Musa bin ‘Uqbah dari Muhammad bin al-Munkadir dari Jabir bin
Abdullah, dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam, beliau bersabda, "Aku
diizinkan untuk menceritakan tentang kondisi salah satu Malikat diantara
malaikat-malaikat Allah SWT yang lain; yaitu malaikat Hamalatul Arsy
(pengusung Arsy), 'Sesungguhnya jarak antara ujung telinga bawah
malaikat dengan bahunya sejauh perjalanan tujuh ratus tahun'."
Wallahu a'lam bi showab.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Silahkan komentar yang santun, karena itulah pribadi anda sebenarnya.