nu1926

Santri NU menggugat tahlilan


Buku ini membahas dengan jelas masalah tahlil/tahlilan mulai prevalensi perjamuan tahlilan, tahlilan menurut perspektif ulama dan analisa.

Prevalensi perjamuan tahlilan adalah penjelmaan selama ratusan tahun tentang upacara peringatan hari kematian. Untuk menghormati atau menghargai, serta mendoakan orang yang telah meninggal dunia para penyembah Tuhan "Yang" biasa menyelenggarakan upacara peringatan kematian dengan tata urutan waktu sehari, 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari. Dan juga sekarang berkembang menjadi alasan agar tidak di katai sebagai "mengubur seekor kucing".

Mengenai prevalensi perjamuan tahlilan ini para ulama salaf dan ulama kotemporer dengan tegas telah menolak, mungkin hanya ulama-ulama "aswaja" yang menjustifikasi dengan "sunnah". Apakah di masa Nabi,  Khulafah al Rasyidin dan para sahabat sudah ada perjamuan tahlilan ini ?  Kalau tidak ada, lantas sunnah dan tuntunan siapa ya kira-kira ?


Wallahu a'lam


Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Silahkan komentar yang santun, karena itulah pribadi anda sebenarnya.