Di dalam media kompasiana menulis sbb :
Muhammadiyah yang lahir 1912, ternyata masih terus di usik oleh kelompok kelompok tertentu yang tidak senang dengan berdirinya Muhammadiyah. Beberapa Situs yang berafiliasi ke NU memuat berita KH, Ahmad Dahlan yang menyebutkan bahwa KH. Ahmad dahlan sebagai tokoh Thoriqah. Tentu sebuah berita Bullshit yang dilangsir oleh situs situs tersebut. Tulisan yang menitahkan sejarah KH. Ahmad dahlan dapat dibaca di situs ini
http://salafywahabi.blogspot.com/2012/08/sejarah-muhammadiyah-yang-tidak-tercatat.html?m=1
Sejarah Muhammadiyah yang Tidak Tercatat
Muhammadiyah di dirikan oleh KH Achmad Dahlan pada tahun 1912. Beliau adl tokoh tareqah yang menjalankan petuah dari mbah Sholeh Darat untuk berjuang di sisi kota. Pembagian wilayah dakwah untuk menanggulangi gencarnya perekrutan kaum muda khususnya kalangan ningrat oleh kolonialis Belanda di dunia pendidikan. Tujuan Belanda mencetak kader-kader yang melunturkan semang
at perjuangan untuk mencapai kemerdekaan.
Kemunculannya menjadi sorotan kolonialis Belanda dan sangat menghawatirkan langkah-langkah K.H. Achmad Dahlan dengan organisasinya. Sehingga beliau jadi target untuk dibunuh dengan mengirimkan beberapa pemuda pribumi. Namun karena banyaknya jamaah waktu itu, KH AHmad Dahlan sulit didekati. Maka Belanda membuat strategi baru untuk menyusup di organisasi Muhammadiyah.
Dididiklah seorang pemuda dari sumatera (Aceh) bernama Muhammad Basya Dahlan, pemuda tersebut dikirim ke Kerajaan Saudi yang saat itu telah di kuasai kolonialis Inggris yang menyeponsori aliran aliran wahabi. Kemudian Muhammad Basya Dahlan yang dilatih khusus oleh Van Der Plassk, menyusup ke organisasi Muhammadiyah dengan membawa ajaran wahabi. Dana jutaan gulden dikeluarkan Belanda untuk menjadikan Muhammad Basya Dahlan menjadi orang penting di tubuh Muhammadiyah. Ia pun berhasil mengolah dan mengubah hampir semua ajaran KH Achmad Dahlan sehingga Muhammadiyah menjadi paham baru yang beraliran Islam Garis Keras.
Sang penyusup pun mencetak kader-kader yang mendukung gerakan Wahabi. Sampai akhirnya KH Achmad Dahlan dan sebagian kecil pengikutnya menyingkir dari kota Jogjakarta untuk menetap di pelosok lereng Gunung Merapi, tempat yang sangat sulit di jangkau oleh orang-orang yang mengejar beliau.
Sampai K.H. Achmad Dahlan wafat, hanya sebagian kecil pengikutnya yang sampai saat ini masih meneruskan ajaran beliau. Mereka menyebut diri sebagai "Muhammadiyah Dalam", adapun ajaran Muhammad Basya Dahlan adalah "Muhammadiyah Luar".
Aliran Muhammad Basya Dahlan inilah yang sampai saat ini berkembang ke seluruh penjuru dengan ajaran wahabinya yang memusuhi Ahlul Bait dan ajaran Mbah Sholeh Darat. Ajaran ini pula yang memusuhi umat Islam yang mengikuti KH Hasyim Asyari. Bahkan menuding kaum muslimin selain mereka telah musyrik atau kafir. Tujuan utamanya adalah memusnahkan Ahlul Bait dan Ahlus sunnah wal jamaah...
Muhammadiyah Luar ini juga memusuhi kitab-kitab Kyai Sholeh Darat seperti maulid burdah, tahlil, dan lainnya. Termasuk yang menganut paham ini justru beberapa keturunan Mbah Soleh Darat sendiri, sehingga berpuluh tahun masjid peninggalan beliau terbengkalai.
Artikel ini dibuat Gus Luqman Hakim Saktiawan, cicit KH Soleh Darat yg di edit seperlunya. Diolah dari berbagai sumber.
Sumber: http://www.facebook.com/groups/152606826624/
http://www.sarkub.com/2012/sejarah-bangsa-yang-tidak-tercatat/#comment-4917Sejarah Bangsa yang Tidak Tercatat
14/08/2012 Manaqib Tokoh, Warta 96 Comments
Download this in PDF format
Muhammadiyah didirikan oleh KH Achmad Dahlan pada tahun 1912. Beliau adalah tokoh tareqah yang menjalankan petuah dari mbah Sholeh Darat untuk berjuang di sisi kota. Pembagian wilayah dakwah untuk menanggulangi gencarnya perekrutan kaum muda khususnya kalangan ningrat oleh kolonialis Belanda di dunia pendidikan. Tujuan Belanda mencetak kader-kader yang melunturkan semangat perjuangan untuk mencapai kemerdekaan.
.
Kemunculannya menjadi sorotan kolonialis Belanda dan sangat menghawatirkan langkah-langkah K.H. Achmad Dahlan dengan organisasinya. Sehingga beliau jadi target untuk dibunuh dengan mengirimkan beberapa pemuda pribumi. Namun karena banyaknya jamaah waktu itu, KH AHmad Dahlan sulit didekati. Maka Belanda membuat strategi baru untuk menyusup di organisasi Muhammadiyah. Dididiklah seorang pemuda dari sumatera (Aceh) bernama Muhammad Basya Dahlan, pemuda tersebut dikirim ke Kerajaan Saudi yang saat itu telah di kuasai kolonialis Inggris yang menyeponsori aliran aliran wahabi.
.
Kemudian Muhammad Basya Dahlan yang dilatih khusus oleh Van Der Plassk, menyusup ke organisasi Muhammadiyah dengan membawa ajaran wahabi. Dana jutaan gulden dikeluarkan Belanda untuk menjadikan Muhammad Basya Dahlan menjadi orang penting di tubuh Muhammadiyah. Ia pun berhasil mengolah dan mengubah hampir semua ajaran KH Achmad Dahlan sehingga Muhammadiyah menjadi paham baru yang beraliran Islam Garis Keras.
Sang penyusup pun mencetak kader-kader yang mendukung gerakan Wahabi. Sampai akhirnya KH Achmad Dahlan dan sebagian kecil pengikutnya menyingkir dari kota Jogjakarta untuk menetap di pelosok lereng Gunung Merapi, tempat yang sangat sulit di jangkau oleh orang-orang yang mengejar beliau. Sampai K.H. Achmad Dahlan wafat, hanya sebagian kecil pengikutnya yang sampai saat ini masih meneruskan ajaran beliau. Mereka menyebut diri sebagai “Muhammadiyah Dalam”, adapun ajaran Muhammad Basya Dahlan adalah “Muhammadiyah Luar”.
.
Aliran Muhammad Basya Dahlan inilah yang sampai saat ini berkembang ke seluruh penjuru dengan ajaran wahabiyah yang memusuhi Ahlul Bait dan ajaran Mbah Sholeh Darat. Ajaran ini pula yang memusuhi umat Islam yang mengikuti KH Hasyim Asyari. Bahkan menuding kaum muslimin selain mereka telah musyrik atau kafir. Tujuan utamanya adalah memusnahkan Ahlul Bait dan Ahlus sunnah wal jamaah. Muhammadiyah Luar ini juga memusuhi kitab-kitab Kyai Sholeh Darat seperti maulid burdah, tahlil, dan lainnya. Termasuk yang menganut paham ini justru beberapa keturunan Mbah Soleh Darat sendiri, sehingga berpuluh tahun masjid peninggalan beliau terbengkalai.
Makam KH. A. Dahlan
————-
Sumber dari Gus Luqman Hakim Saktiawan, cicit KH Soleh Darat yang diedit seperlunya. Diolah dari berbagai sumber oleh Ichwan Ndeso Manggon Kutho.
—————————————————-
Menyan Tambahan Dari Mursyid Sarkubiyah:
Mengenai KH.Ahmad Dahlan:
Banyak yang bertutur beliau adalah murid seorang Habaib keramat di Surabaya, termasuk KH. Hasyim Ashari, KH As’ad ,KH. Kholil bangkalan. 3 nama terakhir diperintahkan untuk mendirikan organisasi yang bersifat mengakar dalam keagamaan, maka berdirilah NU. Sementara KH A.Dahlan diperintahkan untuk mendirikan organisasi sosial, agar masyarakat bisa sekolah dan berobat.
Read more: http://www.sarkub.com/2012/sejarah-bangsa-yang-tidak-tercatat/#ixzz2Jg1RIEcn
Follow us: @T_sarkubiyah on Twitter | 140014749377806 on Facebook
Dua situs tersebut copas dari sebuah jejaring sosial FB dengan akuan: “ Ichwan Ndeso Manggon Kutho”. Menjadi kuda hitam Sarkub dalam memasarkan berita palsu, yang menceritakan kronologi KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) secara tidak benar. Isi tulisan didalam tidak lebih dari tulisan sampah yg digembar gemborkan seolah terakses dengan data benar, bahkan sarkub yang berada dibawa naungan NU bertanggung jawab dengan berita palsu tersebut.
Sarkub merupakan tim Sarjana Kuburan yang sering menebar mata mata, melacak pengajian pengajian yang bukan dari kelompok NU. Banyak aksi aksi sarkub yang telah dilakukan diberbagai kesempatan. Mereka layaknya Densus 88 yang mengeledah dan melacak pengajian pengajian yang dianggap teror terhadap amalan amalan NU. Gaya sarkub ini juga didalamnya ada Densus 99 yang memang dikerahkan guna melacak siapa saja kalangan ustad yang dianggap melakukan teror terhadap terhadap NU.
Dalam menyikapi kejahatan Intelektual Sarkub (Sarjana kuburan) , Diah Purnamasari akan memija hijaukan penulis dan penyebar kebohongan sekitar sejarah KH. Ahmad Dahlan yang dikatakan sebagai perintis thoriqah :
Diah Purnamasari says:
22/11/2012 at 09:45
Saya sudah print screen dan copy halaman ini, dan kami akan gunakan sebagai barang bukti, jika perlu.
Jika masih ingin diselesaikan secara kekeluargaan, maka kami tunggu kedatangan Gus Luqman sebagai penulis, dan Saudara Ichwan sebagai salah satu penyebar artikel ini, di Yogya dalam waktu dekat.
Akhir minggu ini kalau bisa!
Jangan lupa anda membawa semua BUKTI OTENTIK YANG (MENURUT ANDA) TIDAK DAPAT DISANGKAL untuk ditunjukkan kepada kami semua.
Nanti anda-anda akan bertemu dengan 3 Cucu KHA Dahlan yang di Jawa, dan beberapa cicit KHA Dahlan.
Kami ingin mendengarkan penjelasan anda.
Namun, jika anda tidak bersedia menemui kami, maka kami akan mengajukan hal ini ke meja hijau, supaya diselesaikan secara hukum.
Terima kasih.
a/n. Kel. Besar KHA Dahlan,
Diah Purnamasari
(cicit KHA Dahlan)
Muhammadiyah yang lahir 1912, ternyata masih terus di usik oleh kelompok kelompok tertentu yang tidak senang dengan berdirinya Muhammadiyah. Beberapa Situs yang berafiliasi ke NU memuat berita KH, Ahmad Dahlan yang menyebutkan bahwa KH. Ahmad dahlan sebagai tokoh Thoriqah. Tentu sebuah berita Bullshit yang dilangsir oleh situs situs tersebut. Tulisan yang menitahkan sejarah KH. Ahmad dahlan dapat dibaca di situs ini
http://salafywahabi.blogspot.com/2012/08/sejarah-muhammadiyah-yang-tidak-tercatat.html?m=1
Sejarah Muhammadiyah yang Tidak Tercatat
Muhammadiyah di dirikan oleh KH Achmad Dahlan pada tahun 1912. Beliau adl tokoh tareqah yang menjalankan petuah dari mbah Sholeh Darat untuk berjuang di sisi kota. Pembagian wilayah dakwah untuk menanggulangi gencarnya perekrutan kaum muda khususnya kalangan ningrat oleh kolonialis Belanda di dunia pendidikan. Tujuan Belanda mencetak kader-kader yang melunturkan semang
at perjuangan untuk mencapai kemerdekaan.
Kemunculannya menjadi sorotan kolonialis Belanda dan sangat menghawatirkan langkah-langkah K.H. Achmad Dahlan dengan organisasinya. Sehingga beliau jadi target untuk dibunuh dengan mengirimkan beberapa pemuda pribumi. Namun karena banyaknya jamaah waktu itu, KH AHmad Dahlan sulit didekati. Maka Belanda membuat strategi baru untuk menyusup di organisasi Muhammadiyah.
Dididiklah seorang pemuda dari sumatera (Aceh) bernama Muhammad Basya Dahlan, pemuda tersebut dikirim ke Kerajaan Saudi yang saat itu telah di kuasai kolonialis Inggris yang menyeponsori aliran aliran wahabi. Kemudian Muhammad Basya Dahlan yang dilatih khusus oleh Van Der Plassk, menyusup ke organisasi Muhammadiyah dengan membawa ajaran wahabi. Dana jutaan gulden dikeluarkan Belanda untuk menjadikan Muhammad Basya Dahlan menjadi orang penting di tubuh Muhammadiyah. Ia pun berhasil mengolah dan mengubah hampir semua ajaran KH Achmad Dahlan sehingga Muhammadiyah menjadi paham baru yang beraliran Islam Garis Keras.
Sang penyusup pun mencetak kader-kader yang mendukung gerakan Wahabi. Sampai akhirnya KH Achmad Dahlan dan sebagian kecil pengikutnya menyingkir dari kota Jogjakarta untuk menetap di pelosok lereng Gunung Merapi, tempat yang sangat sulit di jangkau oleh orang-orang yang mengejar beliau.
Sampai K.H. Achmad Dahlan wafat, hanya sebagian kecil pengikutnya yang sampai saat ini masih meneruskan ajaran beliau. Mereka menyebut diri sebagai "Muhammadiyah Dalam", adapun ajaran Muhammad Basya Dahlan adalah "Muhammadiyah Luar".
Aliran Muhammad Basya Dahlan inilah yang sampai saat ini berkembang ke seluruh penjuru dengan ajaran wahabinya yang memusuhi Ahlul Bait dan ajaran Mbah Sholeh Darat. Ajaran ini pula yang memusuhi umat Islam yang mengikuti KH Hasyim Asyari. Bahkan menuding kaum muslimin selain mereka telah musyrik atau kafir. Tujuan utamanya adalah memusnahkan Ahlul Bait dan Ahlus sunnah wal jamaah...
Muhammadiyah Luar ini juga memusuhi kitab-kitab Kyai Sholeh Darat seperti maulid burdah, tahlil, dan lainnya. Termasuk yang menganut paham ini justru beberapa keturunan Mbah Soleh Darat sendiri, sehingga berpuluh tahun masjid peninggalan beliau terbengkalai.
Artikel ini dibuat Gus Luqman Hakim Saktiawan, cicit KH Soleh Darat yg di edit seperlunya. Diolah dari berbagai sumber.
Sumber: http://www.facebook.com/groups/152606826624/
http://www.sarkub.com/2012/sejarah-bangsa-yang-tidak-tercatat/#comment-4917Sejarah Bangsa yang Tidak Tercatat
14/08/2012 Manaqib Tokoh, Warta 96 Comments
Download this in PDF format
Muhammadiyah didirikan oleh KH Achmad Dahlan pada tahun 1912. Beliau adalah tokoh tareqah yang menjalankan petuah dari mbah Sholeh Darat untuk berjuang di sisi kota. Pembagian wilayah dakwah untuk menanggulangi gencarnya perekrutan kaum muda khususnya kalangan ningrat oleh kolonialis Belanda di dunia pendidikan. Tujuan Belanda mencetak kader-kader yang melunturkan semangat perjuangan untuk mencapai kemerdekaan.
.
Kemunculannya menjadi sorotan kolonialis Belanda dan sangat menghawatirkan langkah-langkah K.H. Achmad Dahlan dengan organisasinya. Sehingga beliau jadi target untuk dibunuh dengan mengirimkan beberapa pemuda pribumi. Namun karena banyaknya jamaah waktu itu, KH AHmad Dahlan sulit didekati. Maka Belanda membuat strategi baru untuk menyusup di organisasi Muhammadiyah. Dididiklah seorang pemuda dari sumatera (Aceh) bernama Muhammad Basya Dahlan, pemuda tersebut dikirim ke Kerajaan Saudi yang saat itu telah di kuasai kolonialis Inggris yang menyeponsori aliran aliran wahabi.
.
Kemudian Muhammad Basya Dahlan yang dilatih khusus oleh Van Der Plassk, menyusup ke organisasi Muhammadiyah dengan membawa ajaran wahabi. Dana jutaan gulden dikeluarkan Belanda untuk menjadikan Muhammad Basya Dahlan menjadi orang penting di tubuh Muhammadiyah. Ia pun berhasil mengolah dan mengubah hampir semua ajaran KH Achmad Dahlan sehingga Muhammadiyah menjadi paham baru yang beraliran Islam Garis Keras.
Sang penyusup pun mencetak kader-kader yang mendukung gerakan Wahabi. Sampai akhirnya KH Achmad Dahlan dan sebagian kecil pengikutnya menyingkir dari kota Jogjakarta untuk menetap di pelosok lereng Gunung Merapi, tempat yang sangat sulit di jangkau oleh orang-orang yang mengejar beliau. Sampai K.H. Achmad Dahlan wafat, hanya sebagian kecil pengikutnya yang sampai saat ini masih meneruskan ajaran beliau. Mereka menyebut diri sebagai “Muhammadiyah Dalam”, adapun ajaran Muhammad Basya Dahlan adalah “Muhammadiyah Luar”.
.
Aliran Muhammad Basya Dahlan inilah yang sampai saat ini berkembang ke seluruh penjuru dengan ajaran wahabiyah yang memusuhi Ahlul Bait dan ajaran Mbah Sholeh Darat. Ajaran ini pula yang memusuhi umat Islam yang mengikuti KH Hasyim Asyari. Bahkan menuding kaum muslimin selain mereka telah musyrik atau kafir. Tujuan utamanya adalah memusnahkan Ahlul Bait dan Ahlus sunnah wal jamaah. Muhammadiyah Luar ini juga memusuhi kitab-kitab Kyai Sholeh Darat seperti maulid burdah, tahlil, dan lainnya. Termasuk yang menganut paham ini justru beberapa keturunan Mbah Soleh Darat sendiri, sehingga berpuluh tahun masjid peninggalan beliau terbengkalai.
Makam KH. A. Dahlan
————-
Sumber dari Gus Luqman Hakim Saktiawan, cicit KH Soleh Darat yang diedit seperlunya. Diolah dari berbagai sumber oleh Ichwan Ndeso Manggon Kutho.
—————————————————-
Menyan Tambahan Dari Mursyid Sarkubiyah:
Mengenai KH.Ahmad Dahlan:
Banyak yang bertutur beliau adalah murid seorang Habaib keramat di Surabaya, termasuk KH. Hasyim Ashari, KH As’ad ,KH. Kholil bangkalan. 3 nama terakhir diperintahkan untuk mendirikan organisasi yang bersifat mengakar dalam keagamaan, maka berdirilah NU. Sementara KH A.Dahlan diperintahkan untuk mendirikan organisasi sosial, agar masyarakat bisa sekolah dan berobat.
Read more: http://www.sarkub.com/2012/sejarah-bangsa-yang-tidak-tercatat/#ixzz2Jg1RIEcn
Follow us: @T_sarkubiyah on Twitter | 140014749377806 on Facebook
Dua situs tersebut copas dari sebuah jejaring sosial FB dengan akuan: “ Ichwan Ndeso Manggon Kutho”. Menjadi kuda hitam Sarkub dalam memasarkan berita palsu, yang menceritakan kronologi KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) secara tidak benar. Isi tulisan didalam tidak lebih dari tulisan sampah yg digembar gemborkan seolah terakses dengan data benar, bahkan sarkub yang berada dibawa naungan NU bertanggung jawab dengan berita palsu tersebut.
Sarkub merupakan tim Sarjana Kuburan yang sering menebar mata mata, melacak pengajian pengajian yang bukan dari kelompok NU. Banyak aksi aksi sarkub yang telah dilakukan diberbagai kesempatan. Mereka layaknya Densus 88 yang mengeledah dan melacak pengajian pengajian yang dianggap teror terhadap amalan amalan NU. Gaya sarkub ini juga didalamnya ada Densus 99 yang memang dikerahkan guna melacak siapa saja kalangan ustad yang dianggap melakukan teror terhadap terhadap NU.
Dalam menyikapi kejahatan Intelektual Sarkub (Sarjana kuburan) , Diah Purnamasari akan memija hijaukan penulis dan penyebar kebohongan sekitar sejarah KH. Ahmad Dahlan yang dikatakan sebagai perintis thoriqah :
Diah Purnamasari says:
22/11/2012 at 09:45
Saya sudah print screen dan copy halaman ini, dan kami akan gunakan sebagai barang bukti, jika perlu.
Jika masih ingin diselesaikan secara kekeluargaan, maka kami tunggu kedatangan Gus Luqman sebagai penulis, dan Saudara Ichwan sebagai salah satu penyebar artikel ini, di Yogya dalam waktu dekat.
Akhir minggu ini kalau bisa!
Jangan lupa anda membawa semua BUKTI OTENTIK YANG (MENURUT ANDA) TIDAK DAPAT DISANGKAL untuk ditunjukkan kepada kami semua.
Nanti anda-anda akan bertemu dengan 3 Cucu KHA Dahlan yang di Jawa, dan beberapa cicit KHA Dahlan.
Kami ingin mendengarkan penjelasan anda.
Namun, jika anda tidak bersedia menemui kami, maka kami akan mengajukan hal ini ke meja hijau, supaya diselesaikan secara hukum.
Terima kasih.
a/n. Kel. Besar KHA Dahlan,
Diah Purnamasari
(cicit KHA Dahlan)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Silahkan komentar yang santun, karena itulah pribadi anda sebenarnya.