nu1926

Fatwa Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari tentang bela Islam

“Pertahankanlah agama Islam, berusahalah sekuat tenaga memerangi orang yang menghina al-Qur’an, menghina sifat Allah dan tunjukkanlah kebenaran kepada para pengikut kebatilan dan penganut akidah sesat. Ketahuilah, usaha keras memerangi (pemikiran-pemikiran) tersebut adalah wajib”(Hasyim Asyari,al-Mawa’idz dalam Irsyadus Sari,hal. 33).

Serat Bayanullah, Studi Naskah Klasik Jawa

Semestinya masyarakat Jawa memiliki pemahaman yang cukup terhadap aliran pemikiran dan keagamaan menyimpang yang muncul di sekitar mereka. Terkaget-kaget dengan wacana seputar konsep bid’ah seharusnya tidak perlu terjadi. Sejumlah karya sastra lama telah memberikan peringatan yang cukup jelas tentang fenomena aliran sesat. Memang perlu disayangkan, sebagaimana nasib naskah-naskah klasik Jawa bernafas Islam lainnya, tidak banyak bisa diakses oleh kebanyakan masyarakat Jawa. Maka tidak heran, jika mereka terputus dari tradisi “wejangan” (nasihat) yang berasal dari para pendahulunya.

Serat Bayanullah merupakan salah satu karya sastra klasik Jawa yang secara khusus membicarakan aliran pemikiran dan keagamaan menyimpang. Kitab karya Raden Panji Natarata alias Raden Sasrawijaya[1] yang disusun dalam metrum tembang Macapat ini, bisa dikatakan merupakan catatan komprehensif yang mengetengahkan kritik terhadap berbagai aliran pemikiran dan keagamaan yang berkembang pada masa kehidupannya.

Naskah Serat Bayanullah pernah dimuat dalam salah satu terbitan Almanak H. Buning dengan menggunakan aksara Jawa pada tahun 1920.[2] Pada 1959, R. Tanaya[3] pernah mengumpulkan sejumlah karya Raden panji Natarata, termasuk Serat Bayanullah, dalam buku yang ia beri judul “Kalempaking Serat-serat Natarata” (Kumpulan Naskah-naskah Natarata).[4] Pada 1975, Raden Bratakesawa, seorang budayawan muslim di Yogyakarta, merasa perlu menerbitkan kembali karya ini dengan menggunakan aksara latin agar diketahui masyarakat luas. Raden Bratakesawa melakukan kerja yang bersifat filologis ini dengan membandingkan antara naskah Almanak H. Buning dengan naskah lain yang masih berupa tulisan tangan. Sejumlah kesalahan penulisan, kekeliruan kalimat, atau ketidaksesuaian yang mungkin timbul dalam metrum tembang Jawa ia betulkan dengan memberikan catatan kaki.

Alur secara umum dari naskah klasik ini sebenarnya menjelaskan tentang ajaran sangkan paraning dumadi yaitu suatu ajaran khas Jawa yang mengetengahkan pembahasan tentang konsep asal mula (= sangkan) dan tujuan  (= paran) penciptaan manusia. Dalam konsep sangkan ia menjelaskan bahwa eksistensi manusia di dunia diawali dengan proses penciptaan Adam. Sedangkan paran (tujuan) manusia pada akhirnya mengarah pada upaya untuk mencapai kaswargan (masuk surga).
 
Usaha manusia untuk memasuki kaswargan ini bukan perkara yang sederhana. Berbagai cobaan dan hambatan akan senantiasa merintangi perjalanan manusia. Sejumlah aliran pemikiran dan keagamaan menyimpang akan menggelincirkan manusia dari jalan yang benar. Berangkat dari dasar pemikiran semacam inilah, Raden Panji Natarata lantas menyusun daftar sejumlah aliran pemikiran dan keagamaan menyimpang di tanah Jawa yang ia temui sepanjang proses pencarian ilmunya. Ia berharap agar masyarakat Jawa dapat memahami hal ini sehingga tidak mudah terjerembab ke dalam kesesatan.
(Ditulis oleh: Susiyanto, M.Ag)

Wallahu a'lam bishowab

Antara KH.Ahmad Dahlan & KH.Hasyim Asy'ari


KH. Ahmad Dahlan (kiri) dan KH. Hasyim Asy’ari (kanan). Keduanya ulama besar. Keduanya pendiri dan pemimpin pertama ormas terbesar di Indonesia. KH. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, sedangkan KH. Hasyim Asy’ari pendiri Nahdhatul Ulama (NU). Tak banyak yang tahu, keduanya memiliki nasab yang sama yang bertemu pada Sunan Giri. Dari nasab Sunan Giri, keduanya memiliki nasab yang sampai hingga putri Rasulullah dan kemudian Rasulullah SAW. Tapi keduanya tak pernah minta untuk disebut dengan sebagai Habib atau Ahlul Bayt. Masha Allah. Semoga Allah merahmati keduanya. Amin.
 
Sunan Giri memiliki nasab sebagai berikut, Sunan Giri bin Maulana Ishaq bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Maulana Husin Jumadil Kubro bin Ahmad Syah Jalaluddin bin ’Abdullah Azmatkhan bin Abdul Malik Azmat Khan bin ‘Alwi ‘Ammil Faqih bin Muhammad Shohib Mirbath bin ‘Ali Khali Qasam bin ‘Alwi Shohib Baiti Jubair bin Muhammad Maula Ash-Shaouma’ah bin ‘Alwi al-Mubtakir bin ‘Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin ‘Isa An-Naqib bin Muhammad An-Naqib bin ‘Ali Al-’Uraidhi bin Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib (suami Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam). [Syihabuddin Abdul Muiz/mzf]

Bagaimana pendapat anda ?

Wallahu a'lam bishowab.

Source : http://www.muslimdaily.net/artikel/studiislam/persaudaraan-kh-ahmad-dahlan-kh-hasyim-asyari.html 

Saat KH. Hasyim Asy’ari Menyuruh Santrinya Membantu KH. Ahmad Dahlan


Berbicara tentang Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, tak bisa lepas dari peran para pendiri masing-masing organisasi Islam terbesar di Indonesia itu, yaitu KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan. Jauh dari kesan yang selama ini terbangun di antara sebagian para pengikut dan penerus perjuangan NU dan Muhammadiyah, hubungan kedua ulama besar itu ternyata tidak buruk, bahkan penuh persaudaraan dan persahabatan.

Alkisah, menurut keterangan salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Yahya Cholil Staquf, pada suatu hari di awal abad ke-20, salah seorang santri datang ke Pesantren Tebuireng untuk mengadu. Santri itu bernama Basyir. Ia berasal dari kampung Kauman, Yogyakarta. Kepada Hadlratusy Syaikh Hasyim Asy’ari, santri Basyir mengadu tentang seorang tetangganya yang baru pulang dari mukim di Makkah, yang kemudian membuat odo-odo “aneh” sehingga memancing kontroversi diantara masyarakat di kampungnya.

“Siapa namanya?” tanya KH. Hasyim Asy’ari.
“Ahmad Dahlan,” jawab Basyir.
“Bagaimana ciri-cirinya?” tanya KH. Hasyim Asy’ari lagi.
Lalu, santri Basyir menggambarkan cirri-cirinya.
“Oh! Itu Kang Darwis!” kata Hadlratusy Syaikh berseru gembira.
Ternyata KH. Hasyim Asy’ari telah mengenal KH. Ahmad Dahlan yang disebut santri Basyir telah membuat odo-odo ‘aneh’. KH. Hasyim Asy’ari mengenalnya dengan nama Darwis. Teman semajlis dalam pengajian-pengajian Syaikh Khatib Al Minangkabawi di Makkah. Mengikuti tradisi ganti nama bagi orang yang pulang dari Tanah Suci, pemilik nama kecil Muhammad Darwis itu pulang ke tanah Jawa dengan menggunakan nama Ahmad Dahlan.
“Tidak apa-apa”, kata Hadlratusy Syaikh, “yang dia lakukan itu ndalan (ada dasarnya). Kamu jangan ikut-ikutan memusuhinya. Malah sebaiknya kamu bantu dia.”

Mengikuti nasehat kyainya, santri Basyir pun patuh. Ketika kemudian KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, Kyai Basyir adalah salah seorang tangan kanan utamanya.
Belakangan, salah seorang putera Kyai Basyir yang bernama Ahmad Azhar terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah menggantikan KH. AR Fahruddin, pada tahun 1990-1995. Namanya populer dengan KH. Ahmad Azhar Basyir, MA.
[teronggosong.com/Tim Muslimdaily] 
 
Bandingkan dengan "ulama" sekarang.
 
Wallahu a'lam bishowab.
 
Source : http://www.muslimdaily.net/artikel/saat-kh-hasyim-asyari-menyuruh-santrinya-membantu-kh-ahmad-dahlan.html

Ketakutan membabi buta oknum NU terhadap "WAHABI"

Jika kita merunut sejarah, ketakutan tersebut telah muncul sebelum “lahirnya” ormas NU. Atau dengan bahasa lain, muncul dan terbentuknya ormas NU sendiri disebabkan ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan terhadap dakwah tauhid dan para pengusungnya. Yaitu sejak mulai bangkitnya organisasi pemurnian ajaran tauhid untuk meluruskan amalan-amalan yang menyimpang jauh.

Lihat saja sebab dan alasan dibentuknya “Komite Merembuk Hijaz”, wadah yang dikemudian hari manjadi embrio ormas NU, munculnya komite cikal-bakal NU ini dikarenakan ketakutan dan kekhawatiran ormas NU (yang ketika itu berupa janin) atas bangkitnya kekuatan yang mereka labeli dengan Wahabi.

Apakah dakwah tauhid yang diserukan oleh Negara Tauhid Arab Saudi, yang terus digencarkan dan disebarkan ke seluruh penjuru dunia, mulai dari masa dibentuknya “Komite Merembuk Hijaz” hingga hari ini, bertentangan dengan al-Qur’an dan Sunnah Nabi?
Apakah bertentangan dengan dakwah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, dan tidak sejalan dengan pemahaman shahabat radiyallahu anhum?

Ataukah pemahaman mereka sesat, karena tidak sesuai dengan praktek agama Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Ahmad bin Hanbal, dan Imam Syafi’i rahimahumullahu yang merupakan para pemuka mazhab ahlussunnah wal jamaah?
Hingga ormas NU begitu alergi dengan dakwah yang bersandar Al Qur'an dan Hadist ?

Bahkan berbagai cara dan upaya mereka lakukan, untuk menjauhkan manusia dari dakwah para Nabi dan Rasul tersebut.
Dari masa ke masa kekhawatiran dan ketakutan ormas NU tersebut terus diestafetkan dan diwariskan secara turun-temurun, hingga masa kini.

Kita lihat gerak langkah ormas NU masa kini, yang semakin khawatir dan ketakutan dengan bangkitnya dakwah Al Qur'an dan Hadist.
 
 
Wallahu a'lam bi showab
 
source : http://www.yuk-kenal-nu.net/2015/08/14/ketakutan-berlebihan-ormas-nu-terhadap-wahabi/

Konspirasi "KOMANDO PASTOR" soal Erdogan, lanjutan konspirasi sebelumnya.


Salah satu artikel berita di Kompas online yang kemudian mendapat reaksi keras dari umat Islam adalah berita pada tanggal 20 Juli 2016 yang berjudul "PASCA PERCOBAAN KUDETA, ERDOGAN BELUM STOP BALAS DENDAM".

 Baik JUDUL maupun ISI nya menunjukan "kebencian" pada Erdogan.
Penegakkan hukum yang dilakukan pemerintah Turki dengan menyeret para pengkhianat negara yang telah melakukan kudeta dimana ratusan rakyat jadi korban tewas ribuan terluka, oleh Kompas disebut "BALAS DENDAM ERDOGAN".

INI APAAN???

INI MEDIA APA TUKANG FITNAH???

Publik umat Islam pun marah dengan kelakuan Kompas ini.

Mereka menyebut KOMPAS = KOMando PAStur.

Istilah yang zaman dahulu sampai sekarang sangat lekat pada Kompas, dan sekarang dengan kelakuan Kompas yang tendensius pada Islam dan Umat Islam bukan saja pada kasus Erdogan, juga pada kasus ibu Saeni Serang, juga pada FPI, dll, kelakuan Kompas ini jadi seakan pembenaran bahwa memang KOMPAS = KOMando PAStur.

Umat Islam sering dirugikana oleh pemberitaan Kompas yang tendensius. Akibatnya, muncul reaksi kritik yang tajam terutama lewat media sosial.

Komentar : Jawaban media  seperti ini adalah "Maaf kami tidak sengaja, ke depan kami tidak akan berbuat lagi"

Wallahu a'lam bishowab.


Menjawab Kesalahpahaman Kalangan Tradisionalis Atas Dakwah Pembaruan Muhammadiyah

Meluruskan Kesalah pahaman & Penyalah pahaman Kalangan Tradisionalis Atas Dakwah Pembaruan Muhammadiyah

1) Soal Tuduhan “Anti Shalawat”
Alangkah bodoh dan meruginya orang yang mengaku muslim namun tidak mau bershalawat kepada Nabi… Tapi apakah ada muslim yang demikian?
Dari yang kami ketahui, tidak ada satupun muslim di dunia ini yang anti shalawat, karena perintah untuk bershalawat sudah sangat jelas dalam Al-Quran, bahkan dalam banyak hadits disebutkan keutamaan2nya, disamping terdapat celaan bagi yang enggan bershalawat…
Maka seluruh kaum muslimin (termasuk yang sering dituduh “anti shalawat”) juga sangat menganjurkan untuk memperbanyak bershalawat…
Hanya saja, kami mencukupkan pada shalawat2 yang diajarkan oleh Rasulullah… Yang kami tolak adalah shalawat2 yang dibuat oleh manusia yang isinya ghuluw, seperti mengkultuskan Nabi, juga shalawat2 yang ditetapkan sendiri fadhilahnya, ditetapkan cara membacanya, ditetapkan berapa kali membacanya, ditetapkan kapan waktu membacanya, dll yang semua itu tidak ditetapkan oleh dalil Al-Quran & Hadits

2) Soal Tuduhan “Anti Ziarah Kubur”
Semua muslim pasti tau, hukum ziarah kubur adalah sunnah… Tak terkecuali kalangan yang seringkali dituduh “anti ziarah kubur”…
Maka bagaimana kami menolak ziarah kubur?
Yang kami tolak bukanlah ziarah kuburnya, melainkan pengkeramatan kuburan2 manusia yang dianggap Wali Allah, mencari berkah kepadanya dan meminta wasilah kepada orang2 shaleh yang telah wafat…
Bahkan di banyak makam keramat tata cara memasuki makam hingga keluarnya, bahkan wiridan yg dibaca (di makam) pun diatur sedemikan rupa (biasanya oleh juru kunci makam), padahal Islam tidak mengajarkan hal yang demikian…
Bagi kami, ziarah kubur hanyalah untuk mengingat kematian dan mendoakan ahli kubur, bukan malah meminta doa dan restu dari yang didalam kubur atau mencari berkah di kuburan

3) Soal Tuduhan “Anti Maulid, Ga Cinta Nabi”
Perlu diketahui, Muhammadiyah tidak pernah melarang maulid Nabi… Hanya saja, bagi Muhammadiyah peringatan maulid Nabi bukanlah ritual khusus, yang mesti diperingati dengan ritual khusus, memiliki fadhilah khusus, seperti adanya keyakinan dengan membaca syair2 tertentu ruh Nabi akan hadir dan kita mesti berdiri menyambutnya… …
Bagi Muhammadiyah memperingati maulid Nabi hanyalah momentum untuk syiar Islam, dia bukan ibadah… bisa dilakukan dengan mengadakan pengajian umum, perlombaan, bakti sosial, dll

4) Soal Tuduhan “Nggak Pake Sunnah”…
Pertanyaannya adalah, apakah yang kami tinggalkan itu benar2 sunnah, atau justru perkara2 yang tidak disyariatkan, atau malah bid’ah?
Kami melaksanakan shalat taraweh, qiyamul lail, shalat rawatib, shalat Id, puasa senin-kamis, dll, bukankah itu semua sunnah?
Jika yang dimaksud dengan sunnah adalah ritual2 seperti tahlilan, ruwahan, nujuh bulanan, maulidan, yasinan, padusan, dll maka itu bukanlah sunnah, karena hal2 tersebut tidak disyariatkan… Kalangan yang mengamalkan amalan2 diataspun (khususnya ahli ilmu diantara mereka) mengakui itu bukan sunnah, melainkan bid’ah, namun mereka namakan dengan “bid’ah hasanah”…
Adapun jika tuduhan “nggak pake sunnah” karena kami tidak mengeraskan dzikir & meniadakan dzikir berjamaah setelah shalat fardhu’, maka ketahuilah, sesungguhnya berdzikir sendiri2 dengan merendahkan suara lebih utama dan ini pendapat yang dipegang oleh Imam Syafi’I & Imam Nawawi… Lalu apakah mau dikatakan Imam Syafi’I & Imam Nawawi yang merupakan panutan dalam Syafi’iyah dikatakan “nggak pake sunnah”?
 
Begitupun soal kirim pahala bacaan Al-Quran kepada mayid, ini adalah perkara ikhtilaf… Imam Syafi’i & Imam Nawawi pun berpendapat pahala bacaan Al-Quran itu tidak sampai kepada mayid… Justru yang berpendapat sampainya pahala bacaan Al-Quran kepada mayid adalah Ibnu Taimiyah & Ibnu Qoyyim, dua sosok yang selama ini dibenci kalangan tradisionalis…
Ataukah kami dikatakan “nggak pake sunnah” karena kami tidak qunut subuh?
 
Ini adalah perkara ikhtilaf sejak dulu… Kalangan Syafi’iyah memang berpendapat qunut subuh itu sunnah muakkad, sedang kalangan Malikiyah berpendapat bahwa itu sunnah… Adapun kalangan Hambali & Hanafi berpendapat qunut subuh tidak disyariatkan… Masing2 punya dalil, maka ketika kami menguatkan dalil yang mengatakan bahwa qunut subuh tidak disyariatkan, bukan berarti kami meninggalkan sunnah, tetapi karena bagi kami qunut subuh itu bukanlah sunnah…
Ringkasnya, kami bukannya meninggalkan sunnah, tetapi meninggalkan apa yang “dianggap sunnah” oleh kebanyakan orang, yang bagi kami itu semua bukanlah sunnah…

5) Soal Tuduhan “Nguburin orang kok kayak ngubur bangke kucing”
Jika yang dimaksud kami seperti mengubur bangkai kucing ketika memakamkan jenazah tanpa mengadzankan mayid, maka ketahuilah, bahwa Rasulullah, para sahabat, thabiin, serta para imam mazhab tidak satupun terdapat riwayat yang menunjukkan mereka mengadzankan mayid atau jenazah mereka diazankan ketika dimakamkan… Yang demikian baru dipraktekkan jauh setelah masa salafus shalih dengan landasan qiyas, maka ini bukanlah sunnah, bahkan bid’ah…
 
Maka beranikah kita mengatakan bahwa manusia2 mulia seperti Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, para Imam Mazhab serta para salafus shalih dikuburkan layaknya bangkai kucing, karena tidak satupun diantara mereka yang diadzankan ketika dikubur, bahkan tidak dibuatkan selametan (tahlilan)?

Perlu dicatat, ketika kami tidak mengamalkan perkara2 diatas, bukan berarti kami tidak menghormati kalangan yang mengamalkannya… Dan kami tidak menolak secara mutlak, karena perkara2 diatas adalah perkara furu’, bukan perkara pokok dalam agama…
 
Ini bukan karena kami ingin dibenarkan atau ingin pendapat kami diikuti… Tidak demikian… Kami sangat menghormati perbedaan pendapat, bahkan kami tidak keberatan kalaupun pandangan kami dianggap keliru, selama itu dilandasi sikap objektif dan argumentasi ilmiah… Tetapi kami hanya ingin kalangan yang tidak sependapat dengan kami, kalaupun tetap tidak sependapat (lagi-lagi) hendaknya ketidaksepahaman itu dilandasi dengan ilmu, argumentasi yang ilmiah dan sikap yang objektif, sehingga melahirkan tasamuh… Bukan dengan landasan kesalah pahaman dan prasangka buruk, apalagi dilandasi kebencian dan fitnah, sehingga melahirkan perpecahan…
 
Demikian, semoga dengan niat ikhlas mencari kebenaran & meluruskan kesalah pahaman bisa memperkuat ukhuwah Islamiyah diantara jamaah2 kaum muslimin, khususnya sesama Ahlus Sunnah wal Jama’ah…

Ditulis oleh Faisal Rahman Admin Grup FB Muhammadiyah

Wallahu a'lam bishowab.

 



Romantisme NU dan Syiah


Benarkah NU anti Syiah ?! 

Wallahu a'lam bishowab.

Sumber :http://www.panjimas.com/photos/2016/01/29/foto-foto-delegasi-said-agil-siraj-melakukan-kerjasama-dengan-syiah-iran/

Delegasi Said Agil Siraj Melakukan Kerjasama dengan Syiah Iran (Kerjasama NU dan Syiah Iran)

Kunjungan delegasi PBNU yang di pimpin Said Agil Siraj (SAS) saat berkunjung ke negeri Syiah Iran

Saat seminar Sidogiri ketua umum PBNU Said Agil Siraj (SAS) membantah pernah berkunjung ke Iran dan melakukan nota kesepakatan kerjasama dengan negara syiah tersebut. Bahkan SAS mengaku selama periodenya tidak pernah sama sekali berkunjung ke Iran.

Said Agil Siraj justru menuding bahwa pengiriman mahasiswa ke Iran dilakukan di zaman periode KH. Hasyim Muzadi. Sementara KH. Muhaimin Zen bertanggung jawab melakukan kerjasama musabaqoh tilawatul Qur’an dengan Iran.

Foto kunjungan delegasi PBNU yang di pimpin Said Agil Siraj (SAS) saat berkunjung ke negeri Persia Republik Iran beraqidah syiah yang senantiasa dipuji dan dibela oleh SAS di berbagai tempat dan kesempatan. Seperti dilansir nugarislurus.



Seseorang memberikan data dan foto tentang kerjasama bukan hanya musabaqoh tilawatul Qur’an tapi juga termasuk tukar menukar pelajar dan sebagainya.

Siapa yang berbohong ?!  ("Lihat saja di foto kalu kurang jelas")

Wallahu a'lam bishowab. 

Sumber : http://www.panjimas.com/photos/2016/01/29/foto-foto-delegasi-said-agil-siraj-melakukan-kerjasama-dengan-syiah-iran/

Perpolitikan NU

1. NU dan Masyumi
Awal perjalan politik raktis NU diawali pada tahun 1945, ketika bersama-sama organisasi Islam lainnya membentuk partai yang disebut Masyumi (Majlis Syuro Muslimin Indonesia) yang diumumkan berdiri tanggal 7 November 1945. NU menjadi anggota istimewa dan mendapat jatah kursi di Majlis Syuro. Dalam anggaran rumah tangga Masyumi, peranan Majlis Syuro disebutkan antara lain:
  1. Majlis Syuro berhak mengusulkan hal-hal yang bersangkut paut dengan politik kepada pimpinan partai
  2. Dalam soal politik yang bersangkut paut dengan masalah hukum agama maka pimpinan partai meminta fatwa dari Majlis Syuro
  3. Keputusan Majlis Syuro mengenai hukum agama bersifat mengikat pimpinan partai
  4. Jika Muktamar/Dewan Partai berpendapat lain daripada keputusan Majlis Syuro, maka pimpinan partai dapat mengirimkan utusn untuk berunding dengan Majlis Syuro dan hasil perundingan itu merupakan keputusan tertinggi
Dengan melihat anggaran rumah tangga tersebut, NU menganggap posisi Majlis Syuro cukup strategis. Agaknya hal ini yang membuat NU cukup puas dengan komposisi kepengurusan yang ada meskipun tak satu anggota NU yang duduk di kursi eksekutif partai.
Munculnya Partai Masyumi sebagai satu-satunya wadah aspirasi politik Islam memang mampu menyatukan kelompok-kelopom Islam yang berbeda paham. Tercata hanya Perti (Persatuan Tarbiyah Indonesia) yang tidak bersedia bergabung ke dalam Masyumi. Tetapi persatuan itu sebenarnya tidak berhasil melebur perbedaan visi kegamaan yang sewaktu-waktu dapat berubah menjadi perpecahan. Keadaan ini diperparah dengan tidak meratanya distribusi kekuasaan antar kelompok, sehingga menimbulkan ketidakpuasan. Pada tahun 1947 beberap tokoh SI seperti Arudji Kartawinata dan Wondoamiseno keluar dari Masyumi dan mendirikan PSII (Partai Serikat Islam Indonesia). Dan dengan keluarnya PSII hancurlah mitos, Masyumi sebagai satu-satunya partai Islam.

2. NU keluar dari Masyumi
Dalam Muktamar Palembang tahun 1952 diputuskan bahwa NU keluar dari Masyumi. Hal ini disebabkan oleh sikap eksekutif partai yang tidak lagi menganggap Majlis Syuro sebagai dewan tertinggi. Meskipun secara formal Anggaran Rumah Tangga masih seperti semula tetapi pada praktiknya Majlis Syuro hanya dijadikan sebagai dewan penasehat yang keputusannya tidak mengikat, hal mana mengakibatkan kekecewaan NU dalam Masyumi. 

Kekecewaan itu juga dipicu oleh persoalan distribusi kekuasaan. Selama tiga kali pembagian kursi kabinet, NU selalu mendapat satu jatah, yaitu kursi menteri agama. Hal itu dapat dimaklumi karena NU memang miskin tenaga ahli yang terampil untuk memimpin suatu kementerian. Dan hanya menteri agama yang kiranya dapat diandalkan, karena NU merasa mempunyai tenaga untuk itu, karena itu dalam kabinet Wilopo tahun 1952 NU menghendaki agar kursi menteri agama tetap menjadi bagiannya. Tetapi sebagian besar anggota Masyumi tidak menyetujui hak itu, karena NU sudah tiga kali berturut-turut memegang jabatan menteri agama. Akhirnya melalui keputusan rapat keinginan NU ditolak dan inilah yang memicu keluarnya NU dari Masyumi.

3. NU sebagai partai politik
Setelah keluar dari Masyumi dan menjadi partai politik yang berdiri sendiri pada tahun 1952, NU segera disibukkan dengan persiapan pemilihan umum pertama tahun 1955. Waktu yang dimiliki NU untuk bertarung dalam Pemilu 1955 relatif pendek jika dbandingkan dengan partai-partai besar lainnya. 

Namun demikian NU berhasil meraih 18,4 persen suara (45 kursi) di bawah Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mendapatkan 22,3 persen suara (57 kursi) dan Masyumi yang memperoleh 20,9 suara (57 kursi).

4. NU dan PPP
Setelah melalui perundingan intensif, empat partai Islam yaitu NU Parmusi, PSII dan Perti sepakat melakukan fusi yang dituangkan dalam deklarasi tanggal 5 Januari 1973. Deklarasi tersebut menyatakan bahwa keempat partai Islam telah seia sekata untuk memfusikan diri politiknya dalam suatu partai politik yang diberi nama Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Segala kegiatan non politik tetap dikerjakan dan dilaksanakan oraganisasi masing-masing sebagaimana sedia kala.

Fusi parta-pratai Islam pada awalnya menguntungkan NU, karena fusi itu dilakukan tatkala NU berhasil memperoleh suara yang jauh di atas partai-partai lain. Pada pemilu 1971 NU memperoleh 18,4 persen, Parusi 6,3 pesen, PSII 2,3 persen dan Perti 0,7 persen. Dengan perimbangan suara seperti ini, NU mendapat 58 kursi atau 61,7 persen dari keseluruhan kursi partai Islam sebanyak 94 kursi. Meskipun NU memperoleh suara mayoritas namun jabatan ketua umum Dewan Pimpinan pUsat dipegang orang non NU yaitu HMS Mintaredja dari Parmusi. Sedang NU hanya mendapat jatah jabatan yang bersifat prestisius belaka.

Selam berfusi dalam PPP, tercatat NU mengeluarkan pernyataan keras terhadap pemerintah. Pertama, ketika KH Bisyri Syansuri menolak Rancangan Undang Undang Perkawinan 1973. Kedua, ketika NU dalam PPP melakukan walk out ketika sidang hendak memutuskan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Dan masuknya Kepercayaan Terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa ke dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Kalangan PPP, khususnya NU, khawatir menjadi syirik. Sikap ini dipelopori oleh KH Bisyri Syansuri

Pada tahun 1975 Dewan Partai PPP mengadakan sidang dengan mengambil keputusan yang dikenal dengan “konsensus 1975”. Dalam konsensus 1975 disepakati distribusi kekuatan antar unsur partai sesuai dengan perimbangan yang dihasilkan dalam pemilu 1971. Tetapi ketika PPP dalam pemilu 1977 mendapat tambahan 5 kursi justru jatah NU dikurangi dua. Sementara Parmusi mendapat tambahan 1 kursi, SI 4 kursi dan Perti 2 Kursi. Dan perimbangan suara PPP setelah Pemilu 1977 adalah NU 56, Parmusi 25, SI 14 dan Perti 4 kursi.

Menjelang Pemilu 1982 Parmusi menuntut perubahan perimbangan suara dengan mengurangi dominasi NU di PPP. Parmusi menghendaki perimbangan itu menjadi NU 49, parmusi 30, SI 15 dan Perti 5. Dengan asumsi hasil Pemilu sama dengan sebelumnya, 49 suara tidak akan mencapai 50 persen. Tuntutan ini tentu saja tidak dapat diterima NU. akhirnya terjadi konflik antara NU dan unsur-unsur lain, terutama Parmusi. Dengan dukungan pejabat pemerintah, Parmusi berhasil mengurangi kekuatan NU. pada Pemilu 1982 kurang lebih 29 tokoh NU tergusur dari nominasi calon terpilih mewakili PPP. Peristiwa ini tentu mengecewakan NU dan kemudian memunculkan gagasan untuk meninjau kembali status dan eksistensi NU di PPP yang sebenarnya sudah lama dipertimbangkan oleh beberapa kalangan dalam NU.

5. NU keluar dari PPP
Gagasan untuk mengembalikan NU sebagai organisasi sosial kegamaan telah muncul sejak Muktamar ke-23 tahun 1962 di Solo. Ada dua alternatif yang ditawarkan pada waktu itu untuk mengembalikan NU sebagai organisasi soaial keagamaan. 

Pertama, mengembalikan NU sebagai organisasi sosial keagamaan dan menyerahkan kepada politisi NU untuk membentuk wadah baru sebagai partai politik yang menggantikan kedudukan NU. 

Kedua, membentuk semacam biro politik dalam NU. Biro ini berada dalam struktur NU yang mengurusi soal-soal politik. Sedang NU sendiri sebagai organisasi sosial keagamaan bukan sebagai partai politik. Namun gagasan ini tidak mendapat tanggapan peserta Muktamar.

Dalam dua kali muktamar gagasan untuk mengembalikan NU sebagai organisasi sosial keagamaan tidak mendapat perhatian peserta. Pada Muktamar ke 26 tahun 1979 di Semarang gagasan itu memperoleh dukungan dari muda profesional. Kembali ke bentuk jam’iyah dirumuskan sebagai usaha menghidupkan kembali bidang garapan NU yang non politik yang selama ini terbengkalai, seperti kepemudaan, kebudayaan, buruh, tani dan nelayan, kaderisasi dan bidang pembentukan kepribadian. Akan tetapi keputusan Muktamar tidak menyinggung bagaimana hubungan NU dengan PPP. Hal ini dapat diartikan bahwa sampai Muktamar ke 26 NU masih berafiliasi dengan PPP.

Keputusan Muktamar Semarang menunjukkan tidak adanya kesamaan pandangan di kalangan NU tentang hubungan NU dan PPP. Namun ada arus kuat yang menghendaki agar NU melepaskan diri dari PPP jika ingin kembali kepada semangat jiwa 1926 waktu pertama kali NU didirikan. Namun arus tersebut menghadapi tembok kokoh karena kepengurusan formal NU masih dikuasai orang-orang yang punya kecenderungan politis praktis. Akan tetapi ketika konflik dalam PPP memuncak antara NU dan kelompok lain, terutama MI, serta rasa kecemasan karena tekanan-tekanan politik pemerintah dan aparat-aparatnya di tingkat bawah, maka keinginan untuk merealisasikan gagasn kembali ke bentuk organisasi sosial keagamaan semakin mudah. Dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama NU tahun 1983 di Situbondo dan dikukuhkan dalam Muktamar 1984 di tempat yang sama, NU menyatakan kembali ke Khittah 1926 dan secara organisasi melepaskan diri dari ikatan organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan lain. Dengan kata lain Muktamar mememutuskan, NU tidak lagi berafiliasi dengan PPP.

 6. NU menggembosi PPP
Dengan keputusannya lewat muktamar Situbondo 1984 yang menyatakan kembali ke khittah 1926, tidak berpolitik. Realitanya, kembali ke khittah 1926 ternyata bukannya tidak berpolitik, tetapi justru berpolitik dengan menggembosi PPP. 

Pasca tumbangnya rezim Orde Baru, kembali ke khittah 1926 yang mereka dengung-dengungkan pun dibuang lagi. PBNU memfasilitasi lahirnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sejumlah tokoh NU yang tidak sejalan dengan platform PKB, turut pula membidani lahirnya beberapa partai seperti Partai Nahdlatul Umat (PNU), Partai Kebangkitan Umat (PKU), dan Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia (Partai SUNI). Terkait lahirnya sejumlah parpol yang saling mengklaim sebagai partainya warga NU di awal reformasi, Gus Dur pernah berkomentar, “NU itu ibarat ayam, dari pantatnya keluar telur dan tai ayam. Yang telur itu PKB, yang partai lain itu tai ayam.”

Itulah NU dengan PKB


Wallahu a'lam bishowab

sumber ; https://mazinov.wordpress.com/2014/01/16/perjalanan-sejarah-politik-nu-sejak-berdiri-hingga-keputusan-kembali-ke-khittah/  
 http://www.masjumat.com/2014/01/25/mengapa-kyai-aswaja-nu-begitu-takut-dengan-wahabi/#comment-5693

Daftar kebohongan Situs Syiah Arrahmahnews.com

Pemimpin tertinggi agama Syiah

Ciri-ciri situs agama Syiah antara lain menyebarkan berita bohong soal musuh-musuh Syiah seperti Saudi Arabia, stigma Wahabi, "kebaikan agama Syiah dan negara-negara Syiah" dll.

Berikut ini adalah sebagian daftar kebohongan judul berita yang dimuat situs syiah arrahmahnews.com;
  1. Tragedi Mina;
    ★ Wakil putera mahkota Saudi sumber malapetaka Mina
    ★ Merangkai Fakta Permainan Busuk MOSSAD Dan SAUDI Dibalik Tragedi Mina
    ★ VIDEO Terbaru Tragedi Mina, Betapa Kejamnya Tentara Saudi!
    ★ Saksi Mata; Arab Saudi Sengaja Lakukan Pembiaran Tragedi Mina
    ★ Tragedi Mina, Otoritas Saudi Gunakan Kontainer Daging dan Kubur Korban Tanpa Identifikasi
  2. Perang Yaman;
    ★ Saudi gunakan bom cluster di Yaman
    ★ Gambar Eksklusif; Ratusan Tank Saudi Hancur
    ★ Pasukan Saudi hancur di Provinsi Jiyan Yaman
    ★ F-16 koalisi Saudi jatuh di Yaman
    ★ Arab Saudi Jual Saham Besar-besaran di Eropa Akibat Bengkaknya Biaya Perang di Yaman
    ★ Tentara Yaman (syiah houthi) tembak jatuh drone Saudi
    ★ 55 Tentara Saudi Tewas Dalam Operasi Sapu Bersih Tentara Yaman
    ★ Saudi Gunakan Al-Qaeda Untuk Hancurkan Kuburan Habaib di Yaman
    ★ Demo Rakyat Yaman di Sana’a untuk Peringati Hari Revolusioner dan Kutuk Agresi Saudi
    ★ Israel Bantu Uni Emirat Arab untuk Serang Yaman
    ★ Arab Saudi Akui Pasukan Koalisi Lumpuh di Yaman
    ★ Ansarullah dan Tentara Yaman Masuki Pangkalan Militer Saudi di Asir
    ★ Tentara Saudi Minta Hentikan Perang di Yaman
    ★ Rudal Tua Anti-Tank Yaman buatan Soviet Hancurkan Tank Canggih Saudi Buatan AS
    ★ Yaman Kerahkan 1 Juta Pasukan Lawan Saudi
    ★ Tawanan Saudi Sebut Tentara Bayaran Afrika Dapatkan $200 Perbulan Untuk Berperang di Yaman
    ★ Serangan Udara Saudi Target Sekolah-Sekolah Yaman Saat Sedang Ujian
    ★ Brigadir Lukman; Saudi Gunakan Senjata Kimia dan Biologis Serang Ma’rib
    ★ Jet Tempur Saudi Bombardir Pesta Pernikahan, 75 Orang Tewas
  3. Berita bohong tentang Saudi;
    ★ Saudi Bangkrut, Sejumlah Pangeran Menghilang Bawa Lari Kekayaan
    ★ Anggota Parlemen Turki; Ankara Pasok Gas Beracun Untuk Teroris di Suriah
    ★ Bukti Saudi Dukung Teroris, PBB Kecam Fatwa Jihad “Ala Teroris” Para Ulama Wahabi Saudi ke Suriah
    ★ Raja Saudi “Salman bin Abdulaziz” Dalam Kondisi Kritis
    ★ Saya Melihat Muslim “Saudi”, Tapi Tidak Melihat Islam
    ★ Kejahatan Arab Saudi, Sumber Segala Teror dalam Restu Barat
    ★ Tragedi Mina, Seruan Kudeta Raja Salman dari Cucu Pendiri Saudi
    ★ Tragedi Mina dan Mekkah Hasil Kompetisi Perebutan Tahta Dua Pangeran Saudi
    ★ Arab Saudi bukan Negara Islam tapi Penjual Islam
  4. Berita dusta dan fitnah atas wahabi;
    ★ Tunisia Sita 25 Ton Buku-Buku Takfiri Wahabi
    ★ Pria Wahabi Pukuli Putri Kecilnya Sampai Mati
    ★ Sekjen NU: Racikan Wahabisme dan Kepitalisme Merubah Wajah Suci Makkah
    ★ Makkah-Ku Malang, Wahabi dan Kapitalisme Sudah Merenggut Kesucianmu
    ★ Ulama Radikal Wahabi Inggris Dibebaskan Bersyarat
    ★ Rasul Peringatkan Gerakan Radikalisme Wahabi
    ★ Penggerebekkan Masjid Salafy Wahabi di Kenya
    ★ 80 Masjid Wahabi Ditutup Pemerintah Tunisia
    ★ Wahabi Lakukan Penistaan Terhadap Al-Quran dan Sunnah
    ★ Mesir Bersihkan Masjid dan Perpustakan dari Buku-Buku Wahabi
    ★ Mesir Bersihkan Masjid dan Perpustakan dari Buku-Buku Wahabi
    ★ “Wajah Angker” Ideologi Wahabi
    ★ Rais Souleimanov; Ideologi “Wahabisme” Picu Pertumbuhan Ekstrimisme di Rusia
    ★ Radikalisme, Terorisme dan Wahabisme Musuh “BARU” Umat Manusia
Dan hampir seluruh berita yang dimuat situs arrahmahnews adalah berita bohong dan fitnah, saya sekedar membaca saja malu sekali, kok bisa kebohongan disiang hari bolong seperti itu masih saja dilakukan? Apakah sudah tidak ada rasa malu?
Bagaimana mengetahui berita-berita yang dimuat di situs tersebut dusta dan kebohongan saja? Caranya mudah;
Kita ambil contoh beberapa berita yang terkini dan paling menonjol misalnya;
  1. Wakil putera mahkota Saudi sumber malapetaka Mina
    Paling mudah membuktikannya salah satunya dengan mesin pencari google atau yang lainnya, silakan! Logikanya, berita seheboh dan se-kontroversi itu, mungkinkah hanya arrahmahnews yang punya sumber berita?
  2. Saudi Bangkrut, Sejumlah Pangeran Menghilang Bawa Lari Kekayaan
    Sumbernya aja gak ada! Main propaganda! Lagi-lagi hanya arrahmahnews yang memberitakan, sementara media-media mainstream lain tidak memberitakannya.
  3. Raja Saudi “Salman bin Abdulaziz” Dalam Kondisi Kritis
    Berita hari ini saja, ketika komentar ini saya tulis, Raja Salman sedang telpon ke Presiden Turki Erdogan. Dan seperti biasa hanya arrahmahnews yang punya berita ini, lucu gak?
  4. Pasukan Saudi hancur di Provinsi Jiyan Yaman
    Faktanya, syiah houthi malah yang kalah perang, Aden dikuasai koalisi dan Presiden Yaman Abd Rabb Mansur Hadi.
Artinya, berita yang dimuat di arrahmahnews kebanyakan hanya propaganda, berita sesungguhnya bisa jadi kebalikannya. Silakan dicermati..
Benarlah sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam;

عَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بِنْ عَمْرٍو الأَنْصَارِي الْبَدْرِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

Dari Abu Mas’ud, ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshari Al Badri radhiyallahu anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda : “Sesungguhnya diantara yang didapat manusia dari kalimat kenabian yang pertama ialah : Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu.” (HR. Bukhari)

Masih berminat mengunjungi situs ini? Maaf jika saya meragukan intelektualitas dan kredibilitas penggemar situs ini. Bagaimana mereka bisa menyajikan berita-berita sampah tersebut menjadi terlihat seperti sebuah jurnalisme yang profesional?
Wallahu a'lam bishowab

(mj)

Jawaban yang bisa ditebak


Berulang kali kejadian yang memojokkan umat Islam di negeri ini, inilah selalu jawaban yang akan terlontar :

"Maaf kami tidak sengaja, kami tidak akan mengulang kejadian ini"

Seolah lupa dan tidak tahu akan peristiwa-peristiwa sebelumnya. Apalagi dampak yang diakibatkan setelah peristiwa ini. 

Tunggu dan cermati kalau ada kejadian serupa, anda tidak perlu menunggu jawaban yang diberikan. Cukup baca kalimat di atas.

Sungguh luar biasa.

Wallahu a'lam bishowab.


 

Situs Syiah, Waspada dan Cermati


SYIAH, membuat situs dengan nama-nama yang mirip dengan situs-situs Islam yang sudah eksis duluan.
Seperti:
1. situs nahimunkar.com -- kemudian Syiah bikin situs nahimunkar.net
2. situs arrahmah.com -- lalu Syiah bikin situs arrahmahnews.com

DLL (lihat gambar atas).

Tentu BERBAHAYA bagi yang belum tahu.

Inilah cara SYIAH menipu. Waspada!


Wallahu a'lam bishowab

http://www.portalpiyungan.com/2016/02/hati-hati-banyak-situs-syiah-menipu.html

Situs Syiah, Waspadai

Pemimpin tertinggi kaum sesat syiah Khomeini
Pemimpin tertinggi agama Syiah

Diawal-awal merebaknya dunia online, internet banyak didominasi oleh situs-situs bernuansa Islam. Dalam perkembangan berikutnya, Ahlus Sunnah mulai mewarnai dunia online.
Bersamaan dengan perkembangan tersebut, website bernuansa Syi'ah pun mulai ikut menghiasi dunia online. 
Sehubungan dengan website bernuansa Syi'ah, tidak jarang kalangan penggiat Aswaja online juga ikut menyebarkannya. Itu dikarenakan kurang selektifnya memilih website dan karena kontennya yang memang ada kemiripan dengan sebagian konten media Sunni.
Akan tetapi, sebenarnya media-media Syi'ah juga mudah dideteksi sebab media mereka sudah pasti tidak akan membahas penyimpangan Syi'ah dan media Syi'ah lebih menampilkan figur-figur ulama Syi'ah. 

 BERIKUT DAFTAR LINK-LINK SYI'AH BERBAHAYA !!!

1. http://www.sinaragama.org/
2. http://www.abatasya.net/
3. http://www.islamquest.net/id/
4. http://www.fatimah.org/
5. http://www.icc-jakarta.org/
6. http://www.ahl-ul-bait.org/
7. http://www.islamalternatif.net/
8. http://www.icas-indonesia.org/
9. http://www.lppimakassar.net/
10. http://www.nahimunkar.net/
11. http://www.wisdoms4all.com/ind/
12. http://www.icc-jakarta.com/
13. http://www.Yapibangil.org/
14. http://www.Alitrah.com/
15. http://www.abna.ir/
16. http://www.telagahikmah.org/id/index.php/
17. http://www.ahlulbaitindonesia.org/
18. http://www.al-shia.org/html/id/
19. http://www.indonesian.irib.ir/
20. http://www.almunawwarah.com/
21. http://www.muhsinlabib.com/
22. http://www.majalah-itrah.com/
23. http://www.al-islam.org/ (1)
23. http://www.ibrahimamini.ir/ml/ (2)
24. http://www.ipabionline.com/
25. http://www.shia-explained.com/my/
26. http://www.ipabionline.com/
27. http://www.balaghah.net/
28. http://www.aimislam.com/
29. http://www.madinah-al-hikmah.net/
30. http://www.jalal-center.com/
31. http://syiahali.wordpress.c/*m/
32. http://islamitucinta.blogspot.com/
33. http://secondprince.wordpress.com/
34. http://ejajufri.wordpress.com/
35. http://dialogsunni-syiah.blogspot.com/
36. http://sipencariilmu.wordpress.com/
37. http://syiahnews.wordpress.com/
38. http://infosyiah.wordpress.com/
39. http://syiahsunni.wordpress.com/
40. http://qitori.wordpress.com/
41. http://salehlapadi.wordpress.com/
42. http://ahmadsamantho.wordpress.com/
43. http://umfat.wordpress.com/
44. http://abuaqilah.wordpress.com/
45. http://cintarasulullah.wordpress.com/
46. http://eraalquran.wordpress.com/
47. http://musadiqmarhaban.wordpress.com/
48. http://haidarrein.wordpress.com/
49. http://farterh04.wordpress.com/
50. http://infosyiah.wordpress.com/
51. http://islamfeminis.wordpress.com/
52. http://islamsyiah.wordpress.com/
53. http://lateralbandung.wordpress.com/
54. http://luthfis.wordpress.com/
55. http://luthv.wordpress.com/
56. http://comein.blogs.friendster.com/
57. http://mashumah.wordpress.com/
58. http://ressay.wordpress.com/
59. http://pelitazaman.blogspot.com/
60. http://haidaryusuf.wordpress.com/
61. http://iwans.wordpress.com/
62. http://eurekamal.wordpress.com/
63. http://musakazhim.wordpress.com/
64. http://keluargaabi.wordpress.com/
65. http://jakfari.wordpress.com/
66. http://syiahblog.wordpress.com/
67. http://wahabisme.wordpress.com/
68. http://sunnahcare.blogspot.com/
69. http://www.islamtimes.org/
70. http://agusnizami.wordpress.com/
71. http://media-islam.or.id/
72. http://kabarislam.wordpress.com/
73. http://syiarislam.wordpress.com/
74. http://infoindonesia.wordpress.com/
75. http://muslimjournalist.wordpress.com/
76. http://mediaislamraya.blogspot.com/
77. http://talkandchats.blogspot.com/
78. http://islammyreligion.wordpress.com/
79. http://islamuberalles.blogspot.com/
80. http://www.facebook.com/sinar.agama
81. http://www.facebook.com/pages/Sinar-Agama/207119789401486
82. http://www.facebook.com/groups/catatan.sinar.agama/
83. http://arbainimamhusain.blogspot.com/
84. https://www.facebook.com/emiliar.az?ref=ts&fref=tshttp://islamquest.net/id/

www.islaminesia.com

http://www.muslimedianews.com


http://sinaragama.org/
http://www.facebook.com/sinar.agama
http://www.facebook.com/pages/Sinar-Agama/207119789401486
http://www.facebook.com/groups/catatan.sinar.agama/

Rahbar Ali Khamenei seputar Fatwa Sesatnya.http://www.leader.ir/tree/index.php?catid=89


Al-Quran versi Syiahhttp://quran.al-shia.org/id/


Liputan Syiah :

1. Islam TimesInd https://www.facebook.com/islam.timesid
2. Liputan Islam https://www.facebook.com/liputanislamcom
3. Berita Harian Suriah https://www.facebook.com/OfficialBHS
4. IRIB Indonesia https://www.facebook.com/groups/iribindonesian/
5. Kantor Berita Abna https://www.facebook.com/kantorberita.abna
6. Indonesian Support for Syria Al-Assad > https://www.facebook.com/IndonesiaSyria?d
7. Syrian Arab Army > https://www.facebook.com/syrianmilitary
8. Syrian Meme ID > https://www.facebook.com/SyrianMeme.id
9. Harian Militer dan Konflik Bersenjata > https://www.facebook.com/kandangmenjangan
10. Syria News Indonesia > https://www.facebook.com/SyriaNewsIndonesia

Grup Facebook Syiah

1. Buku Buku AHLUL BAIT https://www.facebook.com/pages/Buku-Buku-AHLUL-BAIT/505452582825688?ref=hl

2. SYIAH TETAP ISLAM https://www.facebook.com/pages/SYIAH-TETAP-ISLAM/100212750164987?ref=hl

3. AHLUL BAIT TEGAL https://www.facebook.com/pages/AHLUL-BAIT-TEGAL/189004261294203?ref=hl

4. Kumpulan Video Ahlul Bait Indonesia https://www.facebook.com/pages/Kumpulan-Video-Ahlul-Bait-Indonesia/263187090500485?ref=stream

5. SATU Identik NYATA https://www.facebook.com/pages/SATU-Identik-NYATA/162506053904859?ref=stream

6. Koleksi FOTO AHLUL BAIT https://www.facebook.com/pages/Koleksi-FOTO-AHLUL-BAIT/156081737883247?ref=stream

7. Do'a Do'a AHLUL BAIT https://www.facebook.com/pages/Doa-Doa-AHLUL-BAIT/362968357144988?ref=stream

8. Hadis Dan Ayat Pada Ahlul Bait https://www.facebook.com/pages/Hadis-Dan-Ayat-Pada-Ahlul-Bait/336432413135267?ref=stream

9. bukhori supriyadi yadi Buletin (saluran Kebersamaan) https://www.facebook.com/pages/bukhori-supriyadi-yadi-Buletin/205625109467913?ref=stream

10. https://www.facebook.com/pages/AHLUL-BAIT-NABI/793949737285446?ref=hl

11. https://www.facebook.com/pages/AHLUL-BAIT-NABI-SAW/193210487368118?ref=stream

12. Group sejalur:

AHLUL BAIT NABI SAW https://www.facebook.com/groups/ahlulbaitnabisaw/

SYIAH TETAP ISLAM https://www.facebook.com/groups/516510781767631/

Sumber: FP Syi'ah Bukan Islam
https://www.facebook.com/pages/syiah-Bukan-Islam/201003436746495, Muslimmedia News  
http://www.syiahindonesia.com/2014/11/waspadalah-daftar-link-website-syiah.htmlWallahu a'lam bishowab
Ajaran Syiah yang sesat dan menyesatkan penuh dengan tipu muslihat, fitnah, dan kerancuan. Cara-cara Syiah menyebarkan ajaran sesatnya yaitu dengan memutarbalikkan fakta, memanipulasi sejarah, menggunakan riwayat-riwayat palsu, kisah-kisah dusta, berita-berita bohong, dan logika yang salah kaprah. - See more at: https://www.arrahmah.com/news/2015/04/03/kenali-daftar-situs-syiah-berikut-waspadalah.html#sthash.FTq8jPJP.dpuf
Ajaran Syiah yang sesat dan menyesatkan penuh dengan tipu muslihat, fitnah, dan kerancuan. Cara-cara Syiah menyebarkan ajaran sesatnya yaitu dengan memutarbalikkan fakta, memanipulasi sejarah, menggunakan riwayat-riwayat palsu, kisah-kisah dusta, berita-berita bohong, dan logika yang salah kaprah.
Salah satu ajaran Syiah yang paling dikenal adalah taqiyah. Secara umum taqiyah adalah strategi menyembunyikan keyakinan di hadapan musuh untuk menghindari terjadinya bencana. Namun dalam pandangan umat Islam Ahlussunnah, konsep taqiyah yang kerap digunakan kaum Syiah ini telah jelas memiliki makna negatif yang identik dengan kebohongan dan kemunafikan kaum Syiah itu sendiri.
Strategi yang paling umum dilakukan oleh penganut Syiah dalam menyebarkan ajaran mereka adalah pengendalian informasi atau secara lebih luas, menejemen informasi. Dalam konteks indentitas kesyiahan, penganut Syiah berupaya mengontrol informasi baik yang berkenaan dengan identitas personal dan kolektif maupun yang berkaitan dengan tanda-tanda dan istilah-istilah kesyiahan.
- See more at: https://www.arrahmah.com/news/2015/04/03/kenali-daftar-situs-syiah-berikut-waspadalah.html#sthash.FTq8jPJP.dpuf
Ajaran Syiah yang sesat dan menyesatkan penuh dengan tipu muslihat, fitnah, dan kerancuan. Cara-cara Syiah menyebarkan ajaran sesatnya yaitu dengan memutarbalikkan fakta, memanipulasi sejarah, menggunakan riwayat-riwayat palsu, kisah-kisah dusta, berita-berita bohong, dan logika yang salah kaprah.
Salah satu ajaran Syiah yang paling dikenal adalah taqiyah. Secara umum taqiyah adalah strategi menyembunyikan keyakinan di hadapan musuh untuk menghindari terjadinya bencana. Namun dalam pandangan umat Islam Ahlussunnah, konsep taqiyah yang kerap digunakan kaum Syiah ini telah jelas memiliki makna negatif yang identik dengan kebohongan dan kemunafikan kaum Syiah itu sendiri.
Strategi yang paling umum dilakukan oleh penganut Syiah dalam menyebarkan ajaran mereka adalah pengendalian informasi atau secara lebih luas, menejemen informasi. Dalam konteks indentitas kesyiahan, penganut Syiah berupaya mengontrol informasi baik yang berkenaan dengan identitas personal dan kolektif maupun yang berkaitan dengan tanda-tanda dan istilah-istilah kesyiahan.
- See more at: https://www.arrahmah.com/news/2015/04/03/kenali-daftar-situs-syiah-berikut-waspadalah.html#sthash.FTq8jPJP.dpuf