Salah satu kiprah Gus Dur saat masih memimpin NU adalah
berhasil membawa organisasi itu ke Khitthahnya, yaitu keluar dari
politik praktis pada tahun 1984. Kendati demikian, pada tahun 1999,
ia pula yang membawa NU kembali ke dunia politik. Meski dalam
format yang berbeda karena dilakukan melalui pembentukan PKB,
partai yang selalu digembor-gemborkan sebagai anak kandung NU.
Sementara Gus Dur tidak mengakui partai lain bentukan orang-orang
NU selain PKB. Bahkan sebelum pemilu Gus Dur pernah ngomong di
Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) bahwa dari “dubur ayam bisa
keluar telur dan tai ayam”. Ketika ditanya apa maksudnya, Gus Dur
menjawab “yang telur itu PKB, dan yang lain tai ayamnya”.
Ia juga menjadi garda terdepan dalam membela kelompok
sekuler dan Kristen/ Katholik. Termasuk di antaranya, dukungannya
terhadap Megawati dan PDI (partai Demokrasi Indonesia) yang
merupakan partai Nasionalis Sekuler. Juga mendukung PRD (Partai
Republik Demokrat) pengganti/reinkarnasi PKI (Partai Komunis
Indonesia). Maka Bersama Romo Sandyawan ia membela para tokoh
PRD melalui Institut Sosial Jakarta.
Pengalaman-pengalaman lainnya di organisasi International
Coference Religion World yang berpusat di Roma. Meskipun ia bukan anggota inti, namun atas desakan wakil Uskup di Australia dan
Rabbi Yahudi dari Barat, ia akhirnya menjadi presiden organisasi itu.
Kesepakatan kerjasama untuk misi perdamaian itu ditandai dengan
penyalaan lilin yang dilakukan oleh Gus Dur. Dia juga menjadi
Dewan Penasehat Liberty For All Foundation bersama KH. Musthofa
Bisri, Abdul Munir Mulkan, Amin Abdullah, Azyumardi Azra, Romo
Magnis Suseno dan Ahmad Dhani. Sebuah organisasi yang
mempunyai misi perdamaian antar umat beragama yang berpusat di
Winston Carolina Amerika. Ia juga menjadi anggota DIAN (Dialog
Antar Agama) yang bermarkas di Universitas Wacana Salatiga Jawa
Tengah, Sebuah Universitas Kristen terbesar di Asia Tenggara.
Di samping itu ia juga menjadi anggota Institut Shimon Peres
yang berpusat di Israel. Karena itu ia lebih sering terlihat di Israel (8
kali bolak-balik ke Israel bersama LB. Moerdani) ketimbang ke
Mekkah. Sebelumnya ia mendapat penghargaan dari Yayasan Ramon
Magsasay (Philipina) atas jasanya dalam membangun toleransi di
kalangan umat beragama di Indonesia.
Abdurrahman Wahid yang sering berkumpul dengan Rabbi,
Pastor dan Pendeta memang oleh para Ulama diakui sebagai jago
kontroversial karena pemikiran-pemikirannya yang nyleneh dan
ngawur. Semisal dalam kasus "Assalamu'alaikum" yang menurut Gus
Dur bisa diganti dengan "selamat pagi", dari kelakuannya itu ia
pernah dipanggil dan dimarahi oleh sesepuh Ulama Nahdlatul
Ulama, KH. Ali Maksum, pimpinan pondok pesantren Krapyak
Yogyakarta.
KH. Ali Yafie mengundurkan diri dari kepengurusan di
Nahdlatul Ulama karena tidak tahan atas tindak-tanduk Gus Dur
yang menurutnya jauh melampaui batas. KH. Yusuf Hasyim bahkan
putus asa dalam menasehati keponakannya atas pemikiran dan ideide
miring yang carut marut lagi amburadul. Dia tidak lagi peduli
pada laknat dan adzab Allah bahkan lebih dari pada Syaithon
la'natullah. Sampai-sampai Gus Dur sudah jarang sholat dengan
alasan perutnya gendut tidak bisa sujud.
Gus Dur pernah mengusulkan kepada pemerintah agar
melarang gerakan dakwah sebab menurutnya, apabila para dai
leluasa dengan dakwahnya maka bisa akan melahirkan tragedi
seperti yang terjadi di Aljazair. Lebih dari itu ia mengatakan bahwa
"kalau umat Islam berkuasa di Indonesia maka orang Kristen dan Katholik akan dibantai". Hal ini ia katakan karena memang ia sangat anti
dengan kemajuan umat Islam di bidang politik.
Makanya ia dengan tegas menolak menjadi anggota ICMI yang
menurutnya organisasi itu disusupi kaum ekstrimis yang akan
mendirikan negara Islam di Indonesia.
Menurutnya semua agama itu sama saja, penganut Kristen itu
tidak kafir, (Jawa Pos. 18 Juni 2006), bahkan meskipun Al-Quran
telah menyatakan dengan tegas bahwa Yahudi dan Nashrani
memusuhi umat Islam.[10]
Dalam kuliah umum di depan mahasiswa dan dosen Universitas
Kristen Petra Surabaya, Gus Dur ditanya, “Mengapa menurut
peraturan pemerintah jagal penyembelihan binatang kok harus orang
beragama Islam?” Mendapat pertanyaan seperti itu, Gus Dur malah
menyatakan keheranan. ”Mengapa juga urusan jagal saja perlu
peraturan pemerintah? peraturan soal jagal itu jelas diskriminatif!” ,
kata Gus Dur. Ia menjelaskan, "Dalam Fiqih hanya disebutkan, yang
penting dalam menyembelih binatang disebut nama Tuhan. Di sana
tidak dijelaskan apakah jagal harus beragama Islam atau tidak. "Dia
bilang, "di Timur Tengah saja (ia tidak menyebut Timur Tengahnya,
negara mana itu) tidak ada orang ribut-ribut soal jagal. Di sana sudah
biasa, yang menyembelih binatang orang Yahudi kemudian yang
makan dagingnya orang Islam." Jawaban Gus Dur tersebut
memperoleh tepuk tangan meriah dari para mahasiswa dan dosen
Universitas Kristen Petra Surabaya itu.
Pada bagian lain, Gus Dur menerima pertanyaan soal kawin
campur antar agama yang bertentangan dengan Undang-Undang
Pokok Perkawinan tahun 1974 (termasuk kawin antara muslimat
dengan pria non-Islam). Gus Dur bukannya memperkuat ketentuan
itu, malah seolah mengajari cara menghindarkan/melecehkan
hukum Islam. Dia bilang, "Sekarang kan sudah banyak yang menikah
melalui kantor catatan sipil. Mereka bisa melakukan kawin lari ke
negara lain. Mereka bisa ke Singapura dan melakukan pernikahan di
Kantor Catatan Sipil sana. Kemudian datang lagi ke sini untuk
mencatatkan kembali ke Kantor Catatan Sipil tentang pernikahannya
di luar negeri itu."
Pada awal tahun 1998, ia terserang stroke. Tapi, tim dokter
berhasil menyelamatkannya. Namun stroke mengakibatkan penglihatan Gus Dur semakin memburuk. Pada saat ia dilantik
menjadi presiden, ia sudah dideskripsikan media masa barat sebagai
“nyaris buta”. Selain karena stroke, diduga problem kesehatannya
juga disebabkan oleh faktor keturunan yang disebabkan hubungan
darah yang erat di antara kedua orang tuanya.
Wallahu a'lam bi showab
Sekte Gusdurian, bertobatlah sekarang (1)
source : Membuka kedok tokoh-tokoh Liberal dalam tubuh NU
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Silahkan komentar yang santun, karena itulah pribadi anda sebenarnya.