Tahlilan dan Tahlil adalah dua kata yang sering
menimbulkan perdebatan panjang yang tidak berujung. Tahlilan sendiri
adalah sebuah kata bentukan dari kata "tahlil". Tetapi tidak sedikit
orang menyebut tahlil untuk melakukan kegiatan tahlilan. Karena tahlil
sendiri berarti bacaan dan kalimat toyibah untuk mengesakan Allah SWT.
Jadi definisi tahlilan sendiri harus disepakati dahulu, agar tidak terjadi persepsi ganda. Dan inti konteks tahlilan dan tahlil harus dibedakan. Tahlilan adalah amalan yang dilakukan dengan mengumpulkan orang untuk membaca surat-surat tertentu dari Al Qur'an (Yasin) atau bacaan-bacaan dalam buku (kitab Yasin dan Tahlil) lalu di lanjutka do'a bersama-sama dan makan makanan istimewa pada saat ada orang meninggal (1 sampai 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1 tahun atau 1000 hari). Istimewa karena hampir sangat jarang atau tidak pernah, orang yang meninggal yang dibacakan tahlil sewaktu hidupnya menikmati hidangan ayam, kambing bahkan sapi yang dihidangkan oleh keluarga sendiri.
Harus kita ingat konteks kata tahlilan, bukan dialihkan ke konteks lain seperti "sodaqoh" karena memberi makanan kepada orang-orang yang datang/hadir. Nabi Muhammad SAW memang memerintahkan memberi makan kepada fakir miskin, yatim piatu dan bersodaqoh. Atau konteks lain seperti "tahlil" karena membaca dan melantukan dzikir dan kalimat-kalimat toyibah. Lebih parah lagi pengalihan kepada konteks "birrul walidain" ???. Yakni berbuat baik kepada kedua orang tua (ketika telah meninggal saja ?). Dan lebih menyesatkan lagi birrul walidain dengan mengadakan tahlilan dan aqiqoh ???. Acara terakhir ini yang sedang "trend" saat ini.
Apakah di daerah anda juga demikian ?. Na'udzubillah tsuma na'udzubilah. Inilah model-model ibadah dan ritual yang dilakukan oleh orang-orang yang mengklaim dirinya "Ahlus Sunnah Wal Jama'ah", sangat kreatif melebihi apa yang dilakukan oleh Uswatun Hasanah Nabi Muhammad SAW.
Wallahu a'lam.
Silahkan di copy paste (copas) dan sebarkan agar anda tidak ikut tersesat ke jalan yang gelap.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Silahkan komentar yang santun, karena itulah pribadi anda sebenarnya.