nu1926

Wahabi

Sebuah kata yang sering di gunakan oleh sebagian besar golongan tertentu yang mengaku dan mengklaim sebagai golongan "Ahlus Sunnah Wal Jama'ah" dan paling "Suuunnnih" untuk menjustifikasi orang lain sebagai "islam garis keras"  ( kenapa garis keras ? tidak garis lurus ???).
"Garis keras" yang dimaksud kemungkinan besar, sekeras batu kalee??? antonim yang betul mungkin "garis lembeeekkk", seperti benang kecelup air, tidak bisa tegak berdiri (menegakkan kalimatullah).

Sering kita jumpai di berbagai tulisan, kalau ada Ulama Anu tidak tahlilan, maka dengan automatis tertulis "Anu Wahabi" atau lebih halus "Anu (Wahabi)", atau lebih tendensius tertulis "Anu Wahabi garis keras", dan lebih heboh lagi ada tambahan "Jangan dekat dekat dengan virus Wahabi itu".

Wahabi sebagai suatu "kosa kata baru"  yang muncul dan timbul setelah ada "gesekan", akibat dari dakwah yang disampaikan oleh ulama-ulama yang ingin mengembalikan amalan-amalan yang sesuai nash Al Qur'an dan Hadist.

Wahabi sendiri mungkin diambil dari nama ulama Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab At Tamimi Al Najdi (1115-1206H/1701-1793M) yang pernah menjabat mufti Saudi Arabiyah. Sedang nama Al Wahhab adalah salah satu sifat Allah yang memiliki arti Maha Pemberi Karunia.

Jadi kalau kita telaah lebih jauh lagi, nama wahabi sebenarnya sebuah sebutan yang sangat rancu, tidak jelas, dan sangat mengada-ada. Kalaulah benar seperti itu, dosa apa orang tua Muhammad bin Abdul Wahhab sehingga namanya menjadi nisbat yang berkonotasi "jelek" akibat putranya. Atau kalaulah Al Wahhab (Maha Pemberi Karunia) yang sebenarnya dipakai, beruntunglah anda semua sebagai wahabi, hamba dari Al Wahhab, yang telah berpindah dari garis bengkok ke garis yang lurus sesuai Al Qur'an dan Hadist. Bukan jalan keras seperi aspal, makadam. (jw: jalan yang terbuat dari susunan batu-batu besar, sebesar kepala manusia).

Benarkah dalam ibadah dan amalan agama kita harus kreatif ? Asal Nabi Muhammad SAW tidak pernah melarang ya sah-sah saja bahkan mendapat ganjaran dan pahala. Benarkah ?  Temukan jawabannya di sini.

Wallahu a'lam bishowab.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Silahkan komentar yang santun, karena itulah pribadi anda sebenarnya.