Dari ratusan majelis bahkan mungkin ribuan majelis
yang tumbuh subur di Indonesia, ada salah satu majelis yang bernama
Majelis Rasulullah. Majelis ini sangat populer dan sangat banyak
pengikut yang tersebar di seluruh Nusantara.
Ditilik dari namanya, majelis ini langsung banyak mendapat tempat di hati para pengikutnya dan konon dipimpin oleh seorang habaib yang bernama Habib Munzir Almusawa.
Seperti dilansir dari wikipedia :
Berikut petikan tentang majelis rasulullah :
Ditilik dari namanya, majelis ini langsung banyak mendapat tempat di hati para pengikutnya dan konon dipimpin oleh seorang habaib yang bernama Habib Munzir Almusawa.
Website majelisrasulullah.org tanggal 16 September 2013
Seperti dilansir dari wikipedia :
Munzir bin Fuad Al-Musawa atau lebih dikenal dengan
Habib Munzir Al-Musawa (lahir di Cipanas, Cianjur, Jawa
Barat, 23 Februari 1973 – meninggal di Jakarta, 15
September 2013 pada umur 40 tahun)
adalah pimpinan Majelis Rasulullah.
Ia meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada hari
Minggu 15 September 2013 pukul 15.30 WIB
(menurut metrotvnews.com : setelah terjatuh di kamar mandi ) . Kabar duka tersebut disampaikan oleh kakaknya, Habib
Nabil Almusawa melalui akun twitter pribadinya
Ia merupakan anak keempat dari empat bersaudara dari
pasangan Fuad bin Abdurrahman Al-Musawa dan Rahmah
binti Hasyim Al-Musawa. Ayahnya bernama Fuad yang lahir
di Palembang dan dibesarkan di Mekkah. Setelah lulus
pendidikan jurnalistik di New York University, Amerika
Serikat, ayahnya kemudian bekerja sebagai seorang
wartawan di harian 'Berita Yudha' yang lalu menjadi Berita
buana.
buana.
Masa kecilnya dihabiskan di daerah Cipanas, Jawa Barat
bersama-sama saudara-saudaranya, Ramzi, Nabiel Al
Musawa, serta Lulu Musawa. Ayahnya meninggal dunia
tahun 1996 dan dimakamkan di Cipanas, Jawa Barat.
Setelah ia menyelesaikan sekolah menengah atas, ia mulai
mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al
Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan,
lalu mengambil kursus bahasa arab di LPBA Assalafy
Jakarta Timur. Ia memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah
di Ma’had Al Khairat, Bekasi Timur,yang di pimpin oleh
Habib
naqib bin Muhammad bin syehk abu bakar bin salim,beliau
banyak menimba ilmu di ma'had al khairat dan di sinilah
beliau kenal dengan Habib Umar bin Hafidz yang kemudian
diteruskan ke Ma’had Darul Musthafa di pesantren Habib
Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syech
abubakar bin Salim di Tarim Hadhramaut Yaman pada tahun
1994 untuk mendalami bidang syari'ah selama empat tahun.
Di sana ia mendalami ilmu fiqh, ilmu tafsir Al Qur'an, ilmu
hadits, ilmu sejarah, ilmu tauhid, ilmu tasawwuf,
mahabbaturrasul, ilmu dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya.
Nama "Majelis Rasulullah." dalam aktifitas
dakwah ini berawal ketika Hb Munzir Almusawa lulus dari Study-nya di
Darulmustafa pimpinan Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidh Tarim Hadramaut,
Yaman. Beliau kembali ke Jakarta
dan memulai berdakwah pada tahun 1998 dengan mengajak orang bertobat dan
mencintai nabi saw yang dengan itu ummat ini akan pula mencintai sunnahnya, dan
menjadikan Rasul saw sebagai Idola.
habib Munzir mulai berdakwah siang dan
malam dari rumah kerumah di Jakarta,
ia tidur dimana saja
dirumah-rumah masyarakat, bahkan pernah ia tertidur di teras rumah orang karena
penghuni rumah sudah tidur dan ia tak mau membangunkan mereka di larut malam.
Setelah berjalan kurang lebih enam bulan, Hb Munzir memulai membuka Majelis
setiap malam selasa *(mengikuti jejak gurunya Al Habib Umar bin Hafidz yang
membuka Majelis minggu-an setiap malam selasa), dan ia pun memimpin Ma'had
Assa'adah, yang di wakafkan oleh Al Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung,
setelah setahun, munzir tidak lagi meneruskan memimpin ma'had tersebut dan melanjutkan
dakwahnya dengan menggalang majelis-majelis di seputar Jakarta.
Hb Munzir membuka majelis malam selasa dari rumah kerumah,
mengajarkan Fiqh dasar, namun tampak ummat kurang bersemangat menerima
bimbingannya, dan Hb munzir terus mencari sebab agar masyarakat ini asyik
kepada kedamaian, meninggalkan kemungkaran dan mencintai sunnah sang Nabi saw,
maka Hb Munzir merubah penyampaiannya, ia tidak lagi membahas permasalahan
Fiqih dan kerumitannya, melainkan mewarnai bimbingannya dengan nasehat-nasehat
mulia dari Hadits-hadits Rasul saw dan ayat Alqur'an dengan Amr Ma'ruf Nahi
Munkar, dan lalu beliau memperlengkap penyampaiannya dengan bahasa Sastra yang
dipadu dengan kelembutan ilahi dan tafakkur penciptaan alam semesta, yang
kesemuanya di arahkan agar masyarakat menjadikan Rasul saw sebagai idola, maka
pengunjung semakin padat hingga ia memindahkan Majelis dari Musholla ke
musholla, lalu Musholla pun tak mampu menampung hadirin yang semakin padat,
maka Munzir memindahkan Majelisnya dari Masjid ke Masjid secara bergantian.
Mulailah timbul permintaan agar Majelis ini diberi nama, Hb
Munzir dengan polos menjawab, "Majelis Rasulullah?", karena memang
tak ada yang dibicarakan selain ajaran Rasul saw dan membimbing mereka untuk
mencintai Allah dan Rasul Nya, dan pada dasarnya semua Majelis taklim adalah
Majelis Rasulullah saw..
Majelis kian memadat, maka Munzir
mengambil empat masjid besar yang bergantian setiap malam selasa, yaitu masjid
Raya Almunawar Pancoran Jakarta Selatan, Masjid Raya At Taqwa Pasar minggu Jakarta
Selatan, Masjid Raya At Taubah Rawa Jati Jakarta Selatan, dan Ma`had Daarul
Ishlah Pimp. KH. Amir Hamzah di Jalan Raya Buncit Kalibata Pulo, Namun karena
hadirin semakin bertambah, maka Hb Munzir akhirnya memusatkan Majelis Malam
selasa ini di Masjid Raya Almunawar Pancoran Jakarta Selatan, kini acara ini
dihadiri berkisar antara 10.000 hadirin setiap minggunya, Hb Munzir juga
meluaskan wilayah da'wah di beberapa wilayah Jakarta dan Sekitarnya, lalu
mencapai hampir seluruh wilayah Pulau Jawa, Majelis Rasulullah tersebar di
sepanjang Pantai Utara Pulau jawa dan Pantai Selatan, dan terus makin meluas ke
Bali, Mataram, Irian Barat, bahkan Singapura, Johor dan Kualalumpur, demikian
pula di stasion stasion TV Swasta, bahkan VCD, Majalah bulanan dll, dan kini
Anugerah ilahi telah merestui Majelis Rasulullah untuk meluas ke Jaringan
internet dengan nama asalnya "Website Majelis Rasulullah".
Semoga Allah memberikan anugerah kemudahan pada Hb Munzir Almusawa untuk
terus menjadi Khadim Nabinya saw, memberikan padanya kesehatan Jasmani dan
Rohani, dan selalu membimbingnya di Jalan yang di Ridhoi Allah swt, dan juga
melimpahkan Anugerah Agung pada para aktifis Majelis Rasulullah khususnya, dan
semua Pecinta Rasulullah saw pada umumnya, Amin
---------------
Dari
pernyataannya, majelis ini mengajak orang bertobat dan mencintai nabi
saw yang dengan itu ummat akan mencintai sunnahnya dan menjadikan Rasul
sebagai idola.
Namun
selanjutnya terlihat betapa masyarakat masih memandang figur seseorang
sebagai sesuatu tolok ukur/parameter. Akibatnya, orang yang difigurkan
bak seorang selibriti idola akan memperoleh sanjungan yang luar biasa.
"Dengan mencitai Nabi saw ummat akan mencintai sunnahnya" , inilah cara Majelis Rasulullah mencintai Nabi saw :
Pada tanggal 15 September 2013 hari Ahad sang pemimpin telah berpulang karena sakit. Seperti dirilis websitenya :
Akankah
foto sang guru akan selalu terpampang di websitenya, dan akankah
makamnya akan menjadi tempat yang sangat ramai dikunjungi ? Innallaha
alimun bizatissudur.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Silahkan komentar yang santun, karena itulah pribadi anda sebenarnya.