nu1926

Majelis Rasulullah ala Habib Munzir Almusawa

Dari ratusan majelis bahkan mungkin ribuan majelis yang tumbuh subur di Indonesia, ada salah satu majelis yang bernama Majelis Rasulullah. Majelis ini sangat populer dan sangat banyak pengikut yang tersebar di seluruh Nusantara. 

Ditilik dari namanya, majelis ini langsung banyak mendapat tempat di hati para pengikutnya dan konon dipimpin oleh seorang habaib yang bernama Habib Munzir Almusawa.




Website majelisrasulullah.org tanggal 16 September 2013

Seperti dilansir dari wikipedia :
Munzir bin Fuad Al-Musawa atau lebih dikenal dengan 
Habib Munzir Al-Musawa (lahir di Cipanas, Cianjur, Jawa 
Barat, 23 Februari 1973 – meninggal di Jakarta, 15 
September 2013 pada umur 40 tahun) 
adalah pimpinan Majelis Rasulullah.

Ia meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada hari 
Minggu 15 September 2013 pukul 15.30 WIB 
(menurut metrotvnews.com : setelah terjatuh di kamar mandi ) . Kabar duka  tersebut disampaikan oleh kakaknya, Habib 
Nabil Almusawa  melalui akun twitter pribadinya
Ia merupakan anak keempat dari empat bersaudara dari 
pasangan Fuad bin Abdurrahman Al-Musawa dan Rahmah 
binti Hasyim Al-Musawa. Ayahnya bernama Fuad yang lahir 
di Palembang dan dibesarkan di Mekkah. Setelah lulus 
pendidikan jurnalistik di New York University, Amerika 
Serikat, ayahnya kemudian bekerja sebagai seorang
 wartawan di  harian 'Berita Yudha' yang lalu menjadi Berita 
buana
Masa kecilnya dihabiskan di daerah Cipanas, Jawa Barat 
bersama-sama saudara-saudaranya, Ramzi, Nabiel Al 
Musawa, serta Lulu Musawa. Ayahnya meninggal dunia 
tahun 1996 dan dimakamkan di Cipanas, Jawa Barat.
Setelah ia menyelesaikan sekolah menengah atas, ia mulai 
mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al 
Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, 
lalu  mengambil kursus bahasa arab di LPBA Assalafy 
Jakarta  Timur. Ia memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah 
di Ma’had Al Khairat, Bekasi Timur,yang di pimpin oleh 
Habib 
naqib bin  Muhammad bin syehk abu bakar bin salim,beliau 
banyak  menimba ilmu di ma'had al khairat dan di sinilah 
beliau kenal  dengan Habib Umar bin Hafidz yang kemudian 
diteruskan  ke Ma’had Darul Musthafa di pesantren Habib 
Umar bin  Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syech 
abubakar bin  Salim di Tarim Hadhramaut Yaman pada tahun 
1994 untuk  mendalami bidang syari'ah selama empat tahun. 
Di sana ia  mendalami ilmu fiqh, ilmu tafsir Al Qur'an, ilmu 
hadits, ilmu sejarah, ilmu tauhid, ilmu tasawwuf, 
mahabbaturrasul, ilmu  dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya.

Berikut petikan tentang majelis rasulullah :
Nama "Majelis Rasulullah." dalam aktifitas dakwah ini berawal ketika Hb Munzir Almusawa lulus dari Study-nya di Darulmustafa pimpinan Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidh Tarim Hadramaut, Yaman. Beliau kembali ke Jakarta dan memulai berdakwah pada tahun 1998 dengan mengajak orang bertobat dan mencintai nabi saw yang dengan itu ummat ini akan pula mencintai sunnahnya, dan menjadikan Rasul saw sebagai Idola.
habib Munzir mulai berdakwah siang dan malam dari rumah kerumah di Jakarta, ia tidur dimana saja dirumah-rumah masyarakat, bahkan pernah ia tertidur di teras rumah orang karena penghuni rumah sudah tidur dan ia tak mau membangunkan mereka di larut malam. Setelah berjalan kurang lebih enam bulan, Hb Munzir memulai membuka Majelis setiap malam selasa *(mengikuti jejak gurunya Al Habib Umar bin Hafidz yang membuka Majelis minggu-an setiap malam selasa), dan ia pun memimpin Ma'had Assa'adah, yang di wakafkan oleh Al Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung, setelah setahun, munzir tidak lagi meneruskan memimpin ma'had tersebut dan melanjutkan dakwahnya dengan menggalang majelis-majelis di seputar Jakarta.
Hb Munzir membuka majelis malam selasa dari rumah kerumah, mengajarkan Fiqh dasar, namun tampak ummat kurang bersemangat menerima bimbingannya, dan Hb munzir terus mencari sebab agar masyarakat ini asyik kepada kedamaian, meninggalkan kemungkaran dan mencintai sunnah sang Nabi saw, maka Hb Munzir merubah penyampaiannya, ia tidak lagi membahas permasalahan Fiqih dan kerumitannya, melainkan mewarnai bimbingannya dengan nasehat-nasehat mulia dari Hadits-hadits Rasul saw dan ayat Alqur'an dengan Amr Ma'ruf Nahi Munkar, dan lalu beliau memperlengkap penyampaiannya dengan bahasa Sastra yang dipadu dengan kelembutan ilahi dan tafakkur penciptaan alam semesta, yang kesemuanya di arahkan agar masyarakat menjadikan Rasul saw sebagai idola, maka pengunjung semakin padat hingga ia memindahkan Majelis dari Musholla ke musholla, lalu Musholla pun tak mampu menampung hadirin yang semakin padat, maka Munzir memindahkan Majelisnya dari Masjid ke Masjid secara bergantian.
Mulailah timbul permintaan agar Majelis ini diberi nama, Hb Munzir dengan polos menjawab, "Majelis Rasulullah?", karena memang tak ada yang dibicarakan selain ajaran Rasul saw dan membimbing mereka untuk mencintai Allah dan Rasul Nya, dan pada dasarnya semua Majelis taklim adalah Majelis Rasulullah saw..
Majelis kian memadat, maka Munzir mengambil empat masjid besar yang bergantian setiap malam selasa, yaitu masjid Raya Almunawar Pancoran Jakarta Selatan, Masjid Raya At Taqwa Pasar minggu Jakarta Selatan, Masjid Raya At Taubah Rawa Jati Jakarta Selatan, dan Ma`had Daarul Ishlah Pimp. KH. Amir Hamzah di Jalan Raya Buncit Kalibata Pulo, Namun karena hadirin semakin bertambah, maka Hb Munzir akhirnya memusatkan Majelis Malam selasa ini di Masjid Raya Almunawar Pancoran Jakarta Selatan, kini acara ini dihadiri berkisar antara 10.000 hadirin setiap minggunya, Hb Munzir juga meluaskan wilayah da'wah di beberapa wilayah Jakarta dan Sekitarnya, lalu mencapai hampir seluruh wilayah Pulau Jawa, Majelis Rasulullah tersebar di sepanjang Pantai Utara Pulau jawa dan Pantai Selatan, dan terus makin meluas ke Bali, Mataram, Irian Barat, bahkan Singapura, Johor dan Kualalumpur, demikian pula di stasion stasion TV Swasta, bahkan VCD, Majalah bulanan dll, dan kini Anugerah ilahi telah merestui Majelis Rasulullah untuk meluas ke Jaringan internet dengan nama asalnya "Website Majelis Rasulullah".
Semoga Allah memberikan anugerah kemudahan pada Hb Munzir Almusawa untuk terus menjadi Khadim Nabinya saw, memberikan padanya kesehatan Jasmani dan Rohani, dan selalu membimbingnya di Jalan yang di Ridhoi Allah swt, dan juga melimpahkan Anugerah Agung pada para aktifis Majelis Rasulullah khususnya, dan semua Pecinta Rasulullah saw pada umumnya, Amin 
---------------

Dari pernyataannya, majelis ini mengajak orang bertobat dan mencintai nabi saw yang dengan itu ummat akan mencintai sunnahnya dan menjadikan Rasul sebagai idola.
Namun selanjutnya terlihat betapa masyarakat masih memandang figur seseorang sebagai sesuatu tolok ukur/parameter. Akibatnya, orang yang difigurkan bak seorang selibriti idola akan memperoleh sanjungan yang luar biasa.

"Dengan mencitai Nabi saw ummat akan mencintai sunnahnya" , inilah cara Majelis Rasulullah mencintai Nabi saw :







Pada tanggal 15 September 2013 hari Ahad sang pemimpin telah berpulang karena sakit. Seperti dirilis websitenya :


Akankah foto sang guru akan selalu terpampang di websitenya, dan akankah makamnya akan menjadi tempat yang sangat ramai dikunjungi ? Innallaha alimun bizatissudur.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Silahkan komentar yang santun, karena itulah pribadi anda sebenarnya.